View Full Version
Senin, 10 Jun 2013

Eks Presenter TVRI Debat KPI Soal Siaran Muktamar Khilafah di TVRI

JAKARTA (voa-islam.com) – Belum lama ini, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, menegur TVRI karena menayangkan siaran tunda acara Muktamar HTI pada Kamis pagi (6/6). TVRI sebagai lembaga penyiaran publik dinilai KPU, telah mengalami disorientasi kebangsaan.

Namun mantan presenter TVRI dan Social Worker & Konsultan Komunikasi Islami, Eka Shanty memiliki pendapat berbeda dan membela TVRI dan HTI. Dalam surat terbukanya kepada KPI, Eka Shanty mengatakan:

“Kami paham jika ada yang khawatir jika syariah Islam ditegakkan, hanya karena baru melihat tayangan Muktamar Khilafah. Harusnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena yang ditawarkan adalah salah satu solusi bagaimana hidup kita damai tidak saling bertentangan, bagaimana kita sejahtera agar kita bisa bekerja dengan tenang, bagaimana adil karena orang miskin semakin banyak yang membantu.”

Lebih lanjut dikatakan, memikirkan & mendidik orang Islam menjadi Islami adalah bagian penting, karena dengan demikian lebih dari separuh bangsa dunia akan tersadarkan. “Kami kira tidak perlu khawatir terhadap Muktamar Khilafah, karena yang diedukasi adalah sesama muslim sendiri agar tercipta perdamaian dan kemaslahatan bagi dunia, Rahmatan Lil Alamin termasuk diantaranya untuk saudara-saudara di KPI yang juga mayoritas Islam.”

Dijelaska, berilah ruang yang seimbang antara tayangan negatif dan yang positif, agar pemirsa menjadi pintar memilih karena pemirsa pasti punya hak untuk menentukan yang terbaik untuknya.

Belajarlah untuk mendengar lebih banyak, bukan hanya bertindak cepat namun dangkal dalam pemahaman. Kapankah bangsa ini berisi manusia-manusia berpikir positif atas setiap jengkal masalah?

“KPI, kami bangga pada Anda. Harapan besar kualitas anak-anak kami terletak seberapa besar kemampuan KPI menjadi lembaga yang mumpuni memilih dan memilah tayangan terbaik untuk anak kami, anak anda dan anak kita semua.”

“Belajarlah mendengar, bukan hanya menilai melihat dalam kacamata TV yang dibatasi dengan ukuran per inchi belaka. Wassalam,” demikian Eka Shanty.

KPI Tegur TVRI

Sementara itu Jurubicara HTI, Ismail Yusanto, menanggapi protes KPI atas siaran tunda Muktamar HTI yang disiarkan TVRI. “Kan itu (TVRI) penyiaran publik. Kita ini kan termasuk publik. Jadi Saya mendukung TVRI untuk tidak ragu menyiarkan ulang. Karena ini bagian dari hak publik untuk disiarkan dan diperdengarkan. Bahwa nanti nanti ada yang tidak setuju, itu monggo saja. Namanya perbedaan ekspresi,” jelasnya.

Karena itu menurut Ismail Yusanto, tidak pada tempatnya KPI mempersoalkan keputusan TVRI menyiarkan tunda acara Muktamar HTI tersebut.“Namanya saja penyiaran publik. Ini ada publik yang punya acara masak nggak boleh disiarkan. Dagelan yang nggak bermutu dan porno-porno kadang disiarkan kok. Masak yang baik-baik gini nggak boleh,” ungkap Ismail Yusanto.

Sebagaimana diketahu bahwa HTI menggelar acara muktamar khilafah di stadion GBK, Jakarta pada hari Ahad (3/6/2013). Sementara itu, tidak kurang ada 25 surat elektronik yang masuk situs resmi KPI, pada rubrik aspirasi, yang semuanya mendukung TVRI menayangkan acara tersebut.  [desastian]


latestnews

View Full Version