View Full Version
Rabu, 19 Jun 2013

BBM Naik, Bentuk Liberalisasi Migas & Kebijakan Khianat Para Penguasa

SOLO (voa-islam.com) - Liberalisasi Migas (Minyak dan Gas) adalah penguasaan yang lebih besar kepada swasta atau asing dan pengurangan peran negara. Kebijakan seperti ini jelas akan sangat merugikan dan menyengsarakan rakyat yang notabene adalah pemilik sumber daya alam sendiri.

Liberalisasi migas sejatinya dilakukan untuk memenuhi tuntutan pihak asing. Dan untuk itu, pemerintah Indonesia tega mengabaikan aspirasi mayoritas rakyatnya. Jadi jelas sekali kebijakan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah bentuk pengkhianatan terhadap rakyat sangat nyata.

...Hal ini (naiknya harga BBM -red) adalah kebijakan khianat (para penguasa -red)...

“Ingatlah, penguasa yang dzalim pasti akan mendapatkan adzab pedih di akherat. Seperti dalam sabda Rasulullah SAW hadits riwayat Ahmad dan Muslim. Hal ini (naiknya harga BBM -red) adalah kebijakan khianat (para penguasa -red),” jelas Ustadz Sarwidi Abu Naufal dalam aksi demo “Tolak Kenaikan Harga BBM & Tolak Liberalisasi Migas” pada Minggu (16/6/2013) di Bundaran Gladak kota Solo, Jawa Tengah.

Juru Bicara HTI Solo Raya ini mengatakan jika kebijakan menaikan harga BBM sesungguhnya tidak lain adalah untuk mensukseskan liberalisasi sektor hilir (sektor niaga dan distrbusi) setelah liberalisasi sektor hulu (eksplorasi dan eksploitasi) sempurna dilakukan.

...Kenaikan BBM ini solusinya sebenarnya sudah terdapat dalam syariat Islam dan UUD 1945, artinya kekayaan alam di Indonesia untuk kesejahteraan rakyat. Tetapi karena diselewengkan untuk kepentingan politik sesaat, maka terjadilah liberalisasi migas...

“Kenaikan BBM ini solusinya sebenarnya sudah terdapat dalam syariat Islam dan UUD 1945, artinya kekayaan alam di Indonesia untuk kesejahteraan rakyat. Tetapi karena diselewengkan untuk kepentingan politik sesaat, maka terjadilah liberalisasi migas. Kalau sampai harga BBM naik kami khawatir akan adanya gejolak sosial dimasyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Ustadz Supriyanto dalam orasinya menegaskan, mereka para pengkianat rakyat dan umat, serta mereka yang telah dipilih oleh rakyat ternyata orang yang tidak tepat. Sudah sepantasnya untuk kembali mencabut amanah yang telah diberikan kepada mereka dan diganti orang-orang yang berpihak kepada rakyat.

...Dengan menaikkan harga BBM merupakan salah satu langkah-langkah syetan...

"Dengan menaikkan harga BBM merupakan salah satu langkah-langkah syetan. Mari kita semua yang hadir disini untuk menyerukan penolakan terhadap rencana pemerintah dalam menaikkan BBM, mari kita tegakkan syariat Islam di bawah naungan khilafah,” serunya.

Pemerintah Saat Ini Telah Dikuasai Kapitalis yang Menyengsarakan Rakyat

Pada kesempatan tersebut, HTI Solo Raya juga menyampaikan pernyataan sikap, dalam menolak rencana kenaikan BBM. Menaikan harga BBM dan kebijakan apapun yang bermaksud untuk meliberalkan pengelolaan BBM merupakan kebijakan yang bertentangan dengan syariat Islam.

...Sebagai gantinya, migas dan SDA lain dikelola sesuai dengan tuntutan syari’ah untuk kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh rakyat, baik muslim maupun non muslim. Jalanya hanya satu melalui penerapan syariat Islam secara kaffah dalam naungan khilafah Rasyidah ‘ala Minhaj an-Nubuwah...

Migas dan kekayaan alam yang berlimpah ruah dalam pandangan Islam merupakan barang milik umum yang pengelolaanya harus diserahkan kepada negara untuk kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, kebijakan kapitalistik yang menguasai pemerintah Indonesia ini dan yang akan menyengsarakan rakyat itu harus segera dihentikan.

“Sebagai gantinya, migas dan SDA lain dikelola sesuai dengan tuntutan syari’ah untuk kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh rakyat, baik muslim maupun non muslim. Jalannya hanya satu melalui penerapan syariat Islam secara kaffah dalam naungan khilafah Rasyidah ‘ala Minhaj an-Nubuwah,” tandasnya. [Khal-fah/ros]


latestnews

View Full Version