View Full Version
Jum'at, 05 Jul 2013

MUI Persiapkan 50 Ribu Dai Untuk Disebar Ke Berbagai Daerah Indonesia

JAKARTA (voa-islam.com)- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mencanangkan Gerakan Dakwah Perbaikan Akhlak Bangsa di kantor MUI Pusat Jalan Proklamasi No. 51 Jakarta, Kamis (4/7/2013) malam. Gerakan itu ditandai dengan digelarnya Training of Trainers  Da’i Tingkat Nasional angkatan pertama yang diikuti oleh 50 peserta dari berbagai daerah seluruh Indonesia. 

Adapun usia peserta Training of Trainers (TOT) ini maksimal 45 tahun dan mereka sudah terbukti aktif berdakwah di daerahnya masing-masing. Berpendidikan minimal S1, serta berasal dari pengurus MUI dari seluruh wilayah.

Peserta yang lulus ini nantinya diharapkan akan mampu mengkader di daerahnya. Sehingga kader dakwah untuk perbaikan ahlak bangsa dapat berkembang di seluruh daerah. Targetnya tersedia 50 ribu kader dakwah perbaikan ahlak bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dan mereka akan mampu untuk memformulasikan dakwah sesuai dengan kebutuhan perbaikan keadaan yang mendesak di daerahnya.

Dalam sambutan Ketua MUI KH Ma’ruf Amin yang dihadiri Menko Perekonomian Hatta Radjasa, mengatakan, saat ini kita kekurangan dai, baik kuantitas maupun kualitas. Harus diakui, bahwa belum ada sinergitas dakwah di kalangan dai.

“Yang terjadi, justru malah saling “bertempur”. Oleh karena itu harus ada gerakan perbaikan. MUI terdorong untuk mencetak 50.000 dai yang tersebar ke berbagai daerah di Indonesia. Dai yang kita bina, sangat diharapkan melahirkan ulama yang merespon keadaan. Ini kerja besar yang harus kita rancang,” kata Kiai Ma’ruf.   

    Lebih jauh, dikatakan kiai yang juga Ketua Pusat Dakwah dan Pendidikan Akhlak Bangsa MUI, ada sejumlah persoalan serius yang dihadapi bangsa Indonesia, terutama terkait kondisi akhlak bangsa dan kelemahan aktifitas dakwah.

    Pusat Dakwah Dan Pendidikan Akhlak Bangsa bertujuan untuk membantu terwujudnya masyarakat yang kuat dalam memahami dan menjalankan ajaran-ajaran agama serta mempunyai akhlaqul karimah. Selain itu juga untuk meningkatkan dan mengefektifkan dakwah Islamiyah dan pendidikan akhlak bangsa untuk seluruh lapisan masyarakat.

    Jangan Jadi Negara & Bangsa Gagal

    Sementara itu Menko Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan, para da’i selaku pendidik akhlak bangsa selain dituntut untuk berakhlak mulia, tetap harus bersikap dinamis dalam mencermati berbagai permasalahan bangsa. Hatta berharap kehadiran para da’i tersebut nantinya dapat ikut memberikan solusi atas berbagai permasalahan bangsa.

    “Selain dituntut berakhlak mulia juga harus tetap dinamis mengikuti perkembangan berbagai persoalan bangsa, sehingga bisa memformulasikan dakwah yang tepat dan membantu penyelesaian masalah bangsa,” kata Hatta.

    Menurut Hatta, derajat dan martabat bangsa dapat diperbaiki dengan semangat dari kesatuan nilai-nilai Islam serta nilai luhur bangsa yang terangkum dalam Pancasila. Kesatuan ini harus dipahami secara utuh oleh para da’i kita. “Akhlak bangsa jika bobrok maka dipastikan terancam menjadi negara dan bangsa yang gagal,” tandasnya. [desastian]


    latestnews

    View Full Version