View Full Version
Jum'at, 16 Aug 2013

Tak Bersertifikasi Halal, Umat Islam Mulai Ragu Makan di Resto Solaria

DEPOK (voa-islam.com) – Ramadhan lalu, umat Islam digemparkan dengan kabar Solaria, sebuah resto yang selama ini banyak dikonsumsi oleh kebanyakan masyarakat muslim mengandung minyak babi karena menggunakan anciu dalam penyajian masakannya. Dan benar saja, Solaria hingga kini belum mengurus sertifikasi halal ke Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Imbas dari kabar belum memiliki sertifikat halal dari MUI, membuat pihak pengelola Resto Solaria mengaku merugi. Operasional Manager Solaria, Dedy Nugrahadi mengatakan, mulai banyak pelanggan yang ragu-ragu untuk menyantap makanan di restoran ini.

Menjawab kabar Solaria menggunakan minyak babi dalam penyajiannya, manajer Solaria itu membantahnya. Saat ini, pihaknya sedang mengurus sertifikasi halal. Solaria berdalih, meski belum mengajukan izin sertifikasi halal dari MUI, restoran tersebut bahan mentah dari masakannya sudah dilengkapi sertifikasi halal.  Katanya, sejak 2 Agustus lalu, Solaria sedang dalam proses mengurus sertifikasi halal ke MUI.  

“Untuk produk jadinya kami memang masih on progress guna mendapatkan sertifikasi halal. Sebelumnya, kami juga sudah dipanggil oleh pihak FPI Depok untuk mengkonfirmasi kebenaran berita terkait penggunaan minyak babi pada masakan di Restoran makan Solaria,” Dedy Nugrahadi kepada wartawan.

Berita penggunaan minyak babi berawal dari salah satu orang yang mengaku usaha franchise Solaria. Sementara itu dikatakan Dedy, “Sejak Solaria ini dibuka, tidak ada usaha berbentuk franchise. Yang ada hanya kantor pusat Solaria. Saat ini ada 100 cabang Solaria yang tersebar di seluruh Indonesia. Bisa saja, yang menghembuskan isu ini karena persaingan bisnis usaha.”

Ketika voa-islam meminta klarifikasi kepada LPPOM MUI, Farid Mahmud, humas LPPOM MUI, mengatakan, sampai saat ini Solaria belum mengajukan permohonan sertifikasi halal ke MUI. [desastian]

 


latestnews

View Full Version