View Full Version
Kamis, 29 Aug 2013

Jusuf Kalla Menolak Ikut Konvensi Dagelan Demokrat

Jakarta (voa-islam.com) Mantan Wakil Presiden JK yang sudah dibuang oleh SBY, dan digantikan Boediono ituk, akhirnya menolak ikut dalalm konvensi pemilihan calon presiden Partai Demokrat.

Konvensi ini hanya dinilai oleh berkalangan sebagai "abal-abal", karena konvensi diselenggrakan sesudah Partai Demokrat babak belur, elitenya terkena kasus korupsi, dan termasuk sejumlah menteri dalam pemerintahan SBY.

SBY selaku Ketua Umum Partai Demokrat, ingin mendongkrak kembali citra partainya yang sudah babak belur, dan ingin membuka bagi tokoh-tokoh yang ada, tetapi SBY sudah memiliki skenario sendiri tentang siapa yang bakal dipilih dalam konvensi.

Maka, sesungguhnya keputusan itu sudah diprediksi oleh beberapa elit Golkar pasca JK menerima undangan untuk ikut konvensi Capres Demokrat. "Ya, kita sudah memperkirakan hal itu," ujar Hajriyanto di Jakarta, Rabu (28/8/2013).

Menurutnya, JK adalah tokoh nasional yang pernah duduk diposisi tertinggi di partai Golkar dan di pemerintahan. Atas dasar itu Golkar meyakini JK tak akan menerima undangan konvensi Capres Demokrat.

"Rasanya tidak mungkin tokoh yang sangat bijaksana dan dihormati sebagai mantan ketum Partai Golkar seperti beliau sampai hati untuk melepaskan keanggotaannya di Partai Golkar. Pastilah tidak tegas. Dan kita senang mendengarnya," tandasnya.

Sebelumnya, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menolak undangan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Penolakan itu telah disampaikan JK kepada anggota komite konvensi Capres Demokrat.

"JK belum bersedia. Beliau pernah menjadi Ketua Umum Partai Golkar, sehingga menjadi tidak etis," ujar Sekretaris komite konvensi Capres Demokrat, Suaidi Marasabessy.

Suaidi mengatakan, sesungguhnya Komite Konvensi belum memberikan undangan konvensi kepada JK. Sejauh ini Komite hanya menemui dan berkomunikasi dengan Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu.

"Undangan belum sempat diberikan. Pembicaraan tatap muka dengan JK semalam nonformal antara (Ketua Komite) Pak Maftuh Basyuni, (Wakil Ketua Komite) Taufiequrachman Ruki," kata Suaidi.

Paling-paling nantinya tokoh yang akan dipilih oleh konvensi masih tokoh dari kalangan militer dan memiliki hubungn dekat dengan SBY. Tidak mungkin orang-orang sipil yang sekarang sudah merasa mendapatkan dukungna SBY aka dipilih. Mustahil. SBY mempunyai hitungan sendiri. af/hh


latestnews

View Full Version