View Full Version
Kamis, 23 Jan 2014

Fuad Bawazir : Banjir DKI Biang Keroknya Konspirasi Pejabat-Developer

JAKARTA (voa-islam.com) - Fuad Bawazir, mantan Dirjen Pajak, dan Menteri Keuangan di era Soeharto, ketika diminta tanggapannya oleh voa-islam.com, tentang banjir yang melanda ibukota DKI Jakarta, mengatakan, mengapa pejabat DKI Jakarta, menyalahkan hujan, rakyat yang buang  sampah sembarangan, banjir kiriman, dan lainnya, tanya Fuad?

Menurut Fuad, berdasarkan informasi dari seorang pejabat Pemprov DKI Jakarta, menyatakan, bahwa biang kerok utamanya banjir di DKI adalah konspirasi  (pejabat) Pemprov DKI dengan para developer property. Inilah yang mengakibatkan banjir yang terus melanda Jakarta, tegasnya, Rabu, 22/1/2014.

Faktanya mereka (para developer) itu tidak merealisasikan Fasos-Fasum (FF) yang 40 persen, antara lain berfungsi sebagai wilayah resapan (penyerapan) air atau taman yang menjadi paru-paru kota. Tetapi, tidak direalisasikan, dan justru mereka menjarah FF yang dijadikan area komersil oleh developer.

Modusnya adalah setelah izin terbit dan bangunan komersilnya selesai, developer mulai menggarap (menjarah) FF dijadikan area komersil. BPN (Badan Pertanahan Nasional) membantu mensertipikatkan atau mengalih namakan tanah FF atau mengamankan sertipikat yang yang semestinya diserahkan ke Pemprov DKI.

Developer juga bisa main mata dengan mengalihkan FF dari daerah mahal (strategis) ke daerah yang murah, dan itupun umumnya tidak direalisir pelaksanaannya. Padahal, FF itu mestinya tidak bisa dialihkan ke daerah lain, tapi semuanya terjadi, adanya pengalihan itu.

Akibat dari praktek-praktek ini menurut sumber dari Dinas Pertamanan DKI, yang tidak mau disebut namanya, ada sekitar 300 rencana taman di DKI yang batal, karena dialihkan ke penggunaan (diperuntukan) kepentingan komersil.

Sementara itu, nilai FF yang disulap ini ditaksir mencapai puluhan triliun. Kalau saja Jokowi-Ahok “berani” menagih FF ini dari para developer besar di DKI, salah satu penyebab utama banjir dapat diatasi, sekalian memberantas korupsi, yang katanya menjadi perhatian utama Jokowi.

Jadi jangan terus menerus mencari kambing hitam, sementara kesalahan dan dosanya sendiri tidak diungkapkan, pungkas Fuad Bawazir, kepada voa-islam.com, di kantornya di Mega Kuningan, Jakarta Selatan. *mshd.


latestnews

View Full Version