Pemenang Sejati Pemilu 2014 - GOLPUT

JAKARTA (voa-islam.com) - Boleh percaya boleh tidak. Boleh sedih boleh gembira. Tetapi, inilah kenyataannya, di mana pemilu 2014, pemenangnya bukan partai politik, tetapi 'GOLPUT' alias Golongan Putih. Mengapa? Karena, rakyat setiap kali melihat partai politik atau pemimin partai politik, langsung perut mereka terasa 'nek' atau mules. 

Kalau rakyat mendengar partai politik atau pemimin partai politik, langsung judul yang dikepala mereka, kalau tidak 'korupsi' pasti 'perselingkuhan'. Tidak jauh dari itu. Tidak ada yang namanya partai politik atau pemimpin partai politik, yang benar-benar menjadi pelindung, dan memperjuangkan kepentingan rakyat. Mereka korup, memperkaya diri sendiri, memanfaatkan jabatannya mengeruk kekayaan negara, dan melupakan nasib rakyat.

Lima tahun sekali bertemu dengan konstituen, dan membagi uang 'recehan'. Padahal, yang mereka kantongi, jumlahnya 'berkarung-karung'. Apalagi, gaya hidup mereka sudah seperti 'raja' yang penuh dengan gemerlap. Semantara itu, nasib rakyat jelata semakin jembel. Mereka 'cuek-bebek' terhadap kondisi rakyat.

Inilah gambaran pemilu 2014. Tingkat partisipasi pemilih pada pemilu legislatif hari ini (9/4/2014)  hanya mencapai sekitar 63%, mengacu kepada suara masuk untuk pemilihan calon anggota DPR RI versi hitung cepat (quick count), dan  Lingkaran survei Indonesia sebesar 57%. Jadi kalau tingkat partispasi rakyat hanya 57% persen, berarti GOLPUT jumlahnya bisa mencapai 43%!

"Kalau mengacu pada tren tersebut, pemenang sebenarnya dari pemilu legislatif hari ini adalah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya alias golput yakni di atas sekitar 37%," kata Aji Alfarabi, peneliti LSI.

Hasil perolehan suara berdasarkan perhitungan cepat (quick count) untuk kursi DPR RI yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia, posisi 3 besar hingga suara masuk sebanyak 40,5% pukul 15.35 WIB, PDI-P dan Golkar masih saling kejar-mengejar.

PDI-P memimpin dengan perolehan suara 19,52%, disusul Golkar 15,56%, serta Gerakan Indonesia Raya 11,78%.Hasil hitung cepat itu bukan hasil resmi dari KPU sebagai penyelenggara Pemilu.

Sebanyak 186 juta yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum dijadwalkan menyalurkan hak suaranya pada pemilihan umum legislatif pada 9 April 2014. Tetapi, diprediksi dari l86 juta rakyat itu, yang tidak menggunakan hak pilih jumlahnya bisa mencapai antara 30-40 persen.

Tercatat 200.000 calon legislatif akan dipilih para pemilih, terdapat 19.699 total kursi legislatif yang diperebutkan terdiri dari 560 kursi DPR RI, 132 kursi DPD, 2.112 kursi DPRD Provinsi dan 16.895 kursi DPRD Kabupaten/Kota. Entah bagaimana mereka yang tidak terpilih? Padahal, sudah menghabiskan uang bermilyar-milyar. Stress.

Dengan sikap berontak rakyat terhadap partai politik dan para pemimpinnya itu, mereka menjadi sadar, tidak hanya mengumbar janji belaka. Karena di dalam al-Qur'an, dikatakan 'sesungguhnya dosa besar, apa yang kamu katakan, tetapi tidak kamu laksanakan (amalkan)'. Janji palsu sudah terbukti selama lima tahun. Makanya, rakyat banyak memilih  'GOLPUT'. (afgh/dbs/voa-islam.com)