View Full Version
Senin, 21 Apr 2014

Ribuan Muslim Menghadiri Deklarasi Gerakan Anti Syi'ah di Bandung

BANDUNG (voa-islam.com) - Ribuan umat Islam dari berbagai Ormas Islam dan ratusan ulama, diantara Ketua MUI KH.Khalil Ridwan, Sekjen FUI, Mohammad al-Khatat, Ketua MUI Jawa Timur, Habib Zein al-Kaff menghadiri deklarasi anti Syiah di Masjid Al Fajr Jalan Cijagra Bandung, Ahad, 20/4/2014.

Namun, acara yang sangat penting itu, sayang tak dihadiri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher). Nama Aher yang juga terpajang dalam beberapa spanduk kegiatan, sedang berada di Sukabumi Jawa Barat.

Kaum Muslimin Indonesia menyadari bahaya dan ancaman Syiah, di mana tokoh-tokoh Syi’ah s dah menyusup ke partai-partai politik. Seperti Jalaluddin Rahmat, kemungkinan terpilih menjadi anggota DPR RI dari PDIP. Masuknya Jalaluddin Rahmat, atas ‘restu’ dari Jokowi.

Selain itu, rumor yang sudah beredar luas di masyarakat Jalaluddin Rahmat oleh Jokowi akan dinobatkan menjadi menteri agama (Menag), jika jokowi nanti terpilih menjadi presiden (na’udubillah).

Sementara itu, dalam kesempatan itu beberapa ulama menyampaikan orasi, dan menyampaikan tentang sessat Syi’ah, dan bahaya serta ancaman Syi’ah terhadap kaum Sunni, seperti yang terjadi di Suriah, Irak, Iran, Lebanon, Yaman, di mana mereka menghancurkan dan membunuhi golongan Sunni. Bahkan, Bashar al-Assad, menggunakan senjata kimia, guna memusnahkan golongan Sunni yang melawan kekuasaannya.

Sudah lebih 200 ribu yang tewas, dan jutaan lainnya meninggalkkan Suriah. Mereka hidup dalam kondisi yang sangat menyedihkan, tanpa masa depan.

Syi’ah sudah menjadi sebuah ancaman yang sangat berbahaya, karena sudah banyak ribuan alumni Qom (Iran), yang kembali ke Indonesia. Qom merupakan kota yang pusat pendidikan ‘ulama’Syi’ah dari penjuru dunia. Alumni Qom dari Indonesia sudah banyak yang sekarang ini mengajar di pesantren-pesantren.

Mereka sudah pula banyak yang masuk ke ranah politik, dan melakukan ‘taqiyah’, guna menguatkan posisinya di Indonesia. Dalam seruannya, para ulama menyatakan, "Selamatkan umat ini dari pada (Syiah) ini. Syiah mengancam, dan menjadi masalah bagi MUI khususnya kami di Jatim.Ini kami mewakili Ormas Islam di Indonesia menyatakan agar Syiah ditiadakan benar-benar dari Indonesia," kata Pengurus MUI Jawa Timur Habib Zein Al Kaff dalam pernyataannya.

Muhammad Alkhathath menyebutkan 2014 adalah tahunnya politik. Ia ingin momentum ini bisa dimanfaatkan untuk mencari pemimpin bangsa yang bisa melaksanakan agenda pembersihan dari kegiatan Syiah.

"Pilpres harus kita jadikan momentum yang bisa mencari pemimpin meneken MoU bahwa dia akan melaksanakan agenda pembersihan Syiah dan aliran sesat lainnya dari bumi Indonesia. Konsepnya kita buat dan dukung ramai-ramai. Jangan sampai umat ini tidak jelas," katanya.

Deklarasi anti Syi’ah dihadiri ribuan Muslim dari penjuru kota, dan seluruh Jawa Barat, dan kegiatan itu memadati area masjid, bahkan hingga ke luar. Tenda yang disediakan tidak mampu menampung dipadati jemaah Muslim/muslimah yang berasal dari penjuru. Akibat kegiatan ini Jalan Cijagra kedua arah ditutup.

Puluhan aparat kepolisian tampak berjaga. Acara tersebut berlangsung aman dan tertib. Untuk diketahui deklarasi ini merupakan pelaksanaan kesepakatan dari Musyarawah Nasional Ulama dan Ummat Islam Indonesia ke-2 yang diselenggarakan Forum Ulama Ummat Indonesia di Bandung, 22 April 2012 lalu.(afgh/dbs/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version