View Full Version
Senin, 21 Apr 2014

Empat Point Deklarasi Aliansi Nasional Anti Syi'ah

BANDUNG (voa-islam.com) – Berawal dari rekomendasi hasil Musyawarah Nasional Ulama dan Ummat Indonesia Ke-2 yang diselenggarakan Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI) di Bandung, Ahad 22 April 2012 yang lalu, dua tahun berikutnya dibentuk Aliansi Nasional Anti Syi’ah yang dideklarasikan pada Ahad 20 April 2014 bertempat di Masjid Al Fajr, Cijagra, Kota Bandung, dari pukul 08.30 WIB sampai waktu dzuhur.

Aliansi Nasional Anti Syi’ah ini mendeklarasikan empat point penting untuk menangkal penyebaran virus Syi’ah terhadap umat Islam Indonesia.

Point pertama dari deklarasi ini diawali kesepakatan untuk Menjadikan lembaga, “Aliansi Nasional Anti Syi’ah” sebagai wadah dakwah amar ma’ruf nahi munkar.

Kedua: Memaksimalkan upaya preventif, antisipatif, dan proaktif membela dan melindungi ummat, dari berbagai upaya penyesatan aqidah dan syari’ah yang dilakukan oleh kelompok syi’ah di Indonesia.

Ketiga: Menjalin Ukhuwah Islamiyah dengan berbagai organisasi dan gerakan dakwah di Indonesia, untuk mewaspadai, menghambat dan mencegah pengembangan sesat syi’ah.

Keempat: Mendesak Pemerintah agar segera melarang penyebaran paham dan ajaran syi’ah, serta mencabut izin seluruh organisasi, yayasan, dan lembaga yang terkait dengan ajaran syi’ah di seluruh Indonesia.

. . . Memaksimalkan upaya preventif, antisipatif, dan proaktif membela dan melindungi ummat, dari berbagai upaya penyesatan aqidah dan syari’ah yang dilakukan oleh kelompok syi’ah di Indonesia. . . (point kedua)

Deklarasi yang ditandatangi K.H.Athian Ali Lc. MA. (Ketua Pengurus Harian), K.H. Atip Latiful Hayat. SH. LLM. Ph.D (Ketua Dewan Pakar), dan K.H. Abdul Ahmad Baidlowi (Ketua Majelis Syuro) ini menyebutkan tiga fakta yang menjadi pertimbangan

  1. Bahwa ajaran Syi’ah menurut keyakinan Ummat Islam, merupakan faham yang menyimpang dari Al-Qur’an dan As-Sunnah
  2. Bahwa kelompok syi’ah di Indonesia semakin berani dan masif mempropagandakan faham dan ajarannya lewat segala macam cara, di antaranya, dengan bertaqiyyah (munafik), baik melalui pendidikan, sosial kemasyarakatan, maupun politik.
  3. Bahwa telah terjadi keresahan di berbagai daerah yang menimbulkan konflik horizontal sebagai akibat progresivitas penyiaran syi’ah, penolakan ummat, serta pembiaran politik terhadap pengembangan ajaran sesat syi’ah.

“Maka, dengan mengucapkan “Bismillah” dan “Bertawakal” hanya kepada Allah SWT, kami para Ulama, Habaaib, Asaatidz, Pimpinan Ormas Islam, Pondok Pesantren, dan Harokah yang tergabung dalam “Aliansi Nasional Anti Syi’ah” sepakat menyatakan komitmen dan tekad kami,” penggalan kalimat dari isi deklarasi tersebut.

Sebagaimana telah diberitakan, pada Ahad (20/04/2014) kemarin, bertempat di Masjid Al-Fajr, Cijagra, kota Bandung diselenggarakan Deklarasi Aliansi Nasional Anti Syi’ah untuk menolak eksistensi aliran Syi’ah di Indonesia yang semakin merajalela.

Walau bertempat di kota pentolan Syi’ah Indonesia, Jalaluddin Rahmat yang akrab disapa Kang Jalal, tujuh ribuan lebih kaum muslimin memadati tempat acara. Jumlah ini melebihi kapasitas tempat yang disediakan panitian. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version