View Full Version
Kamis, 08 May 2014

DKM 'Pengudeta' MMR Adakan Tabligh Akbar Lagi, Pengajian Ummahat MMR Tak Merasa Tersaingi

BEKASI (voa-islam.com) – Hajatan Tabligh Akbar Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Muhammad Ramadhan (MMR) bentukan Pemkot Bekasi melalui Pemerintah Kecamatan Bekasi Selatan rampung dengan ramai pengunjung kemarin, Rabu(07/05/2014).

Walaupun tabligh Akbar ditujukan kepada kaum ibu dan remaja putri, ternyata tak sedikit dari remaja putra dan kaum bapak yang bercampur baur dengan ibu-ibu di ruang masjid bagian bawah.

Acara yang diisi Ustadz H. Zacky Mirza (Da’i tv one) tersebut dihadiri banyak jamaah yang didrop dengan mobil, sebagiannya bak terbuka. Sejumlah ibu-ibu berjilbab cekak dan berpakaian putih mendominasi ruangan masjid yang ‘dirampas’ dari pengurus DKM lama.

Tak seperti tabligh Akbar lainnya, acara yang diselenggaran Majlis Ta’lim Ibu dan remaja Putri se-Bekasi Selatan dengan ketua Abdul Hadi - tokoh Pekayon yang terlibat dalam pengambilalihan paksa MMR, Ahad (20/05/2014)- ini juga diikuti pegawai kecamatan yang masih berseragam kerja. Beberapa polwan berseragam juga ikut hadir menyimak taushiah yang diselingi dengan banyolan penceramah dan riuh tawa jamaah.  

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, acara tabligh Akbar ini dilaksanakan tepat pada hari kajian ummahat MMR yang sudah berjalan sekitar 10 tahun. Setelah diambil alih paksa oleh Pemkot Bekasi, kepengurusan masjid yang lama dibubarkan dan dibentuk kepengurusan baru. Tidak hanya itu, semua kegiatan taklim dan tabligh akbar yang sudah berjalan rutin dilarang keras dilaksanakan di MMR.

Kajian rutin Dhuha kaum ibu di hari Rabu dan Jum’at juga tak luput dari bidikan DKM yang diketuai KH Sukandar Ghozali, anggota Pimpiman Daerah Muhammadiyah Bekasi. Sebagai gantinya, pengurus DKM baru menyelenggarakan tabligh akbar pada hari kerja tersebut dengan menyasar ibu-ibu dan remaja putri pada jam yang sama.

Pada Rabu (30/04/2014), pengurus DKM baru versi Pemkot Bekasi bekerjasama dengan Ustadz Salimin Dani, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Bekasi mengadakan tabligh akbar tepat pada jadwal kajian rutin Ummahat MMR.

Walaupun menggunakan merek Tabligh Akbar dan menghadirkan Ustadz kenamaan di Bekasi ternyata jamaah yang hadir tak ada separuhnya dari jumlah jamaah kajian Ummahat yang akhirnya diberi tempat di Komplek Perumahan Pondok Mitra Lestari. Tak lebih dari 50 orang yang hadir ditabligh Akbar oleh tokoh yang pro penggulingan DKM MMR dibawah kepemimpinan Ust Nanang ini. Lebih memprihatinkan lagi, dari jumlah tersebut, separuhnya adalah jamaah rutin pengajuan ibu-ibu di hari Rabu & Jum’at.

Seolah tabligh Akbar Ustadz Salimin kurang ngefek, pada Rabu (07/05/2014) tadi, DKM ‘Pengudeta’ MMR mengadakan kembali tabligh Akbar di MMR dengan penceramah Ustadz H. Zacky Mirza (Da’i tv one). Kaum Ibu dan remaja putri menjadi sasaran utama tabligh akbar jilid 2 ini.

Menyikapi kegiatan ‘tandingan’ oleh DKM baru ini, Majelis taklim Ummahat MMR yang menggunakan nama “MT Pecinta Sunnah” tidak menghiraukannya. Para ummahat tidak merasa tersaingi dengan produk kegiatan ‘saingan’ DKM MMR yang baru tersebut.

‘’Kami tidak merasa tersaingi. Karena kami hanya mencari ilmu. Dimana ilmu itu ada maka kami akan cari. Jadi ilmu itu dimanapun asal benar, Insya Allah akan kami ikuti. Masalah tanding-tandingan, itu mungkin bukan kami yang mencari tandingan," tutur ketua MT Pecinta Sunnah, dr Sandra Kencana kepada voa-islam.com usai pengajian, Rabu (07/05/2014).

Ibu-ibu jamaah MT Pecinta Sunnah merasa kecewa dengan kebijakan DKM baru yang dinilai arogan, di mana tanpa satu kesalahan yang jelas tiba-tiba kajian yang sudah berjalan 10 tahun di MMR dilarang digelar di sana.

"Kalau misalkan kecewa pasti ada, karena kami tidak melakukan kesalahan apapun, sehingga kami disingkirkan,” tutur ibu yang berprofesi sebagai dokter ini.

Namun demikian, niat para ummahat untuk mencari ilmu tak melemah apalagi luntur.

“Dan mencari ilmu itu di mana saja. Tidak hanya harus di masjid Masjid Muhammad Ramadhan,” tuturnya dengan tenang.

Bagi ummahat, dalam mengadakan pengajian yang penting ilmunya sesuai dengan Al-Qur'an dan sunnah. “kita bukan mencari tempat,” tambahnya.

Karenanya, jikapun dilarang melanjutkan pengajian di MMR oleh DKM baru, pengajian MT Pecinta Sunnah akan tetap berjalan. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version