View Full Version
Rabu, 28 May 2014

Sadarlah Rakyat Indonesia! Jokowi Tipe Pemimpin Tidak Bertanggungjawab

JAKARTA (voa-islam.com) - Kritik terhadap Jokowi itu datang dari bawah sampai atas. Mulai dari pedagangkaki lima, pedagang asongan, buruh, tukang topeng monyet sampai mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, bahkan JK juga menilai Jokowi belum layak menjadi pemimpin nasional saat ini. Pasalnya banyak konsep kerja Jokowi di DKI Jakarta yang tidak berjalan.

"Saya menilai Jokowi bukan tipe pemimpin bertanggung jawab," kata Prijanto, Selasa (27/5/2014).

Prijanto memberikan bukti soal karakteristik Jokowi yang tidak bertanggung jawab itu ditunjukan dari pelaksanaan proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta. Dia menyebut seluruh proyek MRT tersebut tidak dikendalikan langsung oleh Jokowi. Bahkan dia menyerahkan seluruhnya kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk mengerjakannya.

"Saya pernah bertanya, mengapa PT. MRT banyak dikendalikan oleh orang Ahok? Jokowi dengan santai menjawab, biarin. Kalau MRT gagal yang salah Wagub, tapi kalau MRT berhasil yang dikenang Gubernur," katanya meniru ucapan Jokowi.

Lebih lanjut, Prijanto mengatakan, banyak publik yang tidak mengetahui bagaimana kinerja Jokowi selama ini. Padahal yang terjadi sebenarnya Jokowi banyak meninggalkan tanggung jawabnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Jokowi tidak paham dengan baik persoalan administrasi. Banyak berkas menumpuk belum ditanda tangani sehingga beberapa hal tersendat. Sebaliknya, kalau terkait pencitraan diri, Jokowi cepat sekali bertindak," ungkapnya.

Selain itu permasalahan lain yang merupakan imbas dari buruknya manejeman Jokowi ditunjukkan dari proyek pendirian stadion di atas taman BMW yang masih bermasalah. "Jokowi seperti tidak sabar ingin meletakkan batu pertama agar dikenang sebagai Gubernur yang peduli pada rakyat," tutupnya.

Prijanto merupakan mantan Wakil Gubernur DKI yang awalnya cukup dekat dengan Jokowi. Bahkan saat pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta, Prijanto kerap dimintai masukan oleh Jokowi tentang kondisi Jakarta.

Selanjutnya, Prjanto mengatakan, bahwa dirinya mengenal dengan baik sosok Jokowi. Hubungan Prijanto dengan Jokowi mulai renggang karena perbedaan prinsip terkait korupsi taman BMW

Selanjutnya, Prijanto mengkritik Jokowi yang maju sebagai Capres. Pasalnya Jokowi dianggap masih belum memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin nasional. Prijanto juga memberikan sebuah catatan penting soal Jokowi agar publik tidak salah memilih presiden selanjutnya. Sebab dia mengenal sosok Jokowi secara akrab.

Menurutnya, hal pertama yang dianggap penting yaitu Jokowi tidak peka terhadap kasus tindak pidana korupsi. "Kasus korupsi bus Trans Jakarta itu hanya salah satu contohnya saja," kata Prijanto di Jakarta, Selasa (27/5/2014).

Dia menjelaskan, Jokowi juga belum memiliki arah dan tujuan dalam memimpin DKI Jakarta. Sebab masih banyak program yang belum jelas penyelesaiannya.

"Banyak Kadis yang mengeluh pada saya. Mereka bingung harus melakukan apa. Setiap mereka memaparkan sesuatu, Jokowi tidak pernah memberikan keputusan, petunjuk atau arahan kerja. Tetapi malah ingin cepat-cepat keluar," ungkapnya.

Prijanto menilai Jokowi selama menjadi Gubernur DKI Jakarta hanya melakukan pencitraan semata kepada publik. Namun dalam kenyataannya tidak ada pencapaian kerja yang dilakukannya khususnya terhadap sistem birokrasi.

"Banyak staf atau karyawan Jokowi yang menyampaikan ke saya. Mereka heran, ini gubernur aneh. Di luar banyak dipuji karena dianggap dekat dengan rakyat tapi dengan bawahan sendiri tidak dekat," terangnya. Sungguh Jokowi hanyalah pemimpin kelas ‘abal-abal’ yang disanjung-sanjung para ‘buzzer’ bayaran belaka. (jj/dbs/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version