View Full Version
Ahad, 15 Jun 2014

Soal HAM Prabowo, Wiranto Dipertanyakan Publik Soal Bocornya Surat DKP

JAKARTA (voa-islam.com) - Jenderal (Purn) Wiranto kembali dipertanyakan publik terkait beberapa isu yang beredar luas ke ranah publik. Selain isu HAM, Wiranto juga harus menanggapi beredarnya surat DKP (Dewan Kehormatan Perwira). Karena Wiranto merupakan satu-satunya nama yang disebut-sebut paling mengetahui sebenarnya kejadian Mei 1998.  

Hal ini ditegaskan Juru Bicara tim pemenangan Prabowo-Hatta, Nurul Arifin di sebuah acara diskusi publik di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (14/6).
“Sikap kami ya mari kita tunggu klarifikasi langsung dari Pak Wiranto,” kata Nurul seraya mempertanyakan maksud kubu Jokowi-Kalla yang terus mencecar Prabowo dengan isu HAM.

Padahal sebelumnya, Ketua Umum PDI-P, Megawati pernah berpasangan dengan Prabowo pada Pilpres tahun 2009. Prabowo saat itu menjadi Cawapres Megawati. Tidak ada sedikitpun isu HAM yang dialamatkan pada Prabowo ketika itu.

“Ini kampanye negatif, tahun 2009 tidak pernah dibuka sama sekali, jadi ini harus dijelaskan,” tukas Nurul.

Dengan isu HAM yang semakin deras maka semakin kencang pula tuntutan pada Wiranto untuk mengakui semua hal yang sebenarnya terjadi pada Mei 1998.

Romahormuzy : Siapa Atasan Prabowo?

Menanggapi hal itu, tim sukses (timses) Prabowo-Hatta Rajasa, Romahormuzy (Romi) mengatakan, jawaban retorik Prabowo untuk meminta JK menanyakan kepada atasannya soal pelanggaran HAM 98, menjadi poin plus bagi Prabowo.

"Karena kemudian publik dihadapkan pada situasi siapa atasannya pada waktu itu, terus kemudian apa yang terjadi pada situasi yang sebenarnya pada tahun 98," kata Romi.

Dalam debat itu, Prabowo mengklarifikasi tudingan yang selama ini dialamatkan kepadanya. Prabowo menjelaskan, sebagai prajurit TNI tetap patuh untuk melindungi segenap bangsa Indonesia.

Lalu, Prabowo meminta agar kubu Jokowi-JK mengklarifikasi kasus pelanggaran HAM 98 itu kepada atasannya saat menjabat menjadi Pangkostrad TNI. Namun, Prabowo tidak menyebut secara gamblang siapa atasan yang dimaksud.

"Saya tau yang Bapak (JK) maksud. Jadi kalau ingin tanya, tanyalah atasan saya waktu itu," kata Prabowo dengan santai menjawab pertanyaan JK.

Diketahui, ketika Prabowo menjabat sebagai Pangkostrad dengan pangkat Letjen, Wiranto adalah atasannya sebagai Panglima ABRI (Pangab) berpangkat Jenderal. Pilpres 2014 kali ini, Wiranto sebagai Ketua Umum Partai Hanura mendukung Jokowi-JK.

Jauh sebelumnya, Partai Gerindra juga sudah mengungkap aktor utama tragedi kerusuhan 98 di Jakarta lewat sebuah pemutaran film berjudul 'Sang Patriot', di kantor DPP Gerindra, Jakarta, Kamis (12/2/2014).

Dimana, film berdurasi 30 menit itu menggambarkan Wiranto yang saat itu sebagai Pangab diduga pihak yang bertanggung jawab. Saat kondisi Jakarta dalam kondisi darurat, Wiranto mengundang para jenderal TNI ke Malang untuk acara serah terima pasukan reaksi cepat. [jabir/dbs/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version