View Full Version
Selasa, 16 Sep 2014

Rachmawati : Pilkada Langsung Sistem Liberal dan Menciptakan Desintegrasi

JAKARTA (voa-islam.com) - Sekarang begitu fokus perhatian kalangan partai politik dan pemerintah, membahas revisi UU Pilkada. Menurut Rachmawati Soekarnoputri dampak yang paling besar dari pilkada langsung adalah disintegrasi.

"Konflik baik vertikal maupun horizontal akan terjadi dimana-mana," ujar Rachmawati, di Jakarta, Senin (15/9/2014) malam.

Rachma juga menjelaskan bahwa ada pihak-pihak yang mengatasnamakan rakyat hanya untuk mendapat dukungan terkait pilkada langsung.

"Itu hanya psedo atau bayangan untuk rakyat. Karena sistem yang berjalan sekarang itu sangat liberal," katanya.

Lalu, Rachmawati mengingatkan bahwa yang menginginkan pilkada langsung itu sebenarnya tidak berpihak kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang asli.

"Dengan begitu, mereka sebenarnya tidak bisa lagi bicara NKRI dan Trisakti Soekarno," kata dia.

Selanjuntya, Rachmawati menegaskan, apabila pemilihan kepala daerah (pilkada) tetap dilakukan secara langsung, itu membuktikan sistem yang berjalan di Indonesia adalah liberal.

"Mereka yang mendukung pilkada langsung adalah pihak yang tidak mempunyai komitmen terhadap Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang asli," cetus Rachmawati di Jakarta.

Rachma menegaskan dengan pilkada langsung yang liberal ini dampaknya adalah kepada penjualan aset-aset negara kepada asing.

"Mereka (kepala daerah) yang terpilih langsung nantinya melalui konsesi-konsesi dapat menjual sumber daya milik rakyat," tegasnya.

Dengan begitu Rachmawati menilai pilkada yang dilakukan secara langsung, akan membuka lebar ranah pragmatis kepada rakyat. "APBN akan banyak tersedot dari pilkada langsung ini," tandasnya.

Sekarang terjadi perbedaan tentang RUU Pilkada masih dibahas di DPR. Fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih Prabowo-Hatta yakni Gerindra, Golkar, PAN, PKS dan PPP mendukung pilkada dikembalikan kepada DPRD.

Sedangkan Jokowi-JK yang didukung oleh PDIP, PKB dan Hanura ingin tetap mempertahankan pilkada langsung yang dipilih oleh rakyat.

Dengan pilkada langsung, memang hanya tokoh-tokoh yang sudah menjadi bagian kepetingan 'Asing dan A Seng' berjaya, karena mendapatkan dukungan media massa, dan rakyat mudah direkayasa media massa. [jj/dbs/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version