View Full Version
Selasa, 23 Dec 2014

Innalillahi! Pengurus Masjid Raya Hentikan Pengajian Tastafi Ulama Dayah

ACEH (voa-islam.com) - Pantia Pengajian Tastafi baru saja memulai pengajian rutin Jumatan yang diisi oleh Ulama Kharismatik Aceh di Mesjid Raya Baiturrahman dua hari yang lalu (19/12/2014). Pengajian ini merupakan tindak lanjut dari usulan Wakil Gubernur Aceh agar pengajian yang diisi oleh  Ulama Dayah di Mesjid Kebanggaan Rakyat Aceh ini dapat diadakan seminggu sekali.

Ternyata pengajian rutin ini mendapat sambutan yang sangat antusias dari warga Kota Banda Aceh. Ribuan Jamaah telah hadir ke Mesjid Raya Baiturrahman untuk mengikuti Pengajian yang dijadwalkan diisi oleh Abu Kuta Krueng. Namun karena dalam kondisi sakit, pengajian perdana ini diwakili oleh menantunya, Tgk Tarmizi yang juga Ketua PW HUDA Pidie Jaya. Rencananya pengajian ini akan diadakan secara bergilir setiap hari jumat mulai pukul 10.00 hingga 12.00 WIB.

Namun anehnya, disaat Pengajian hendak dimulai, Ketua Penyelenggara justeru dipanggil ke ruang Pengurus Mesjid dan Pengurus meminta Pengajian ini dihentikan untuk diganti pada hari lain saja. Hadir diantaranya Kadis Syariat Islam Aceh, Prof. Dr. Syahrizal Abbas dan beberapa pejabat SKPA yang lain. Mereka beralasan Pengajian pada hari Jumat mengganggu orang i’tikaf dan petugas kebersihan Mesjid.

Suasana semakin menegangkan dengan banyaknya anggota Kepolisian dan Satpol PP yang berjaga-jaga dimana seolah-olah akan terjadi keributan. Padahal kegiatan pada hari itu murni kegiatan Pengajian yang bertujuan untuk membuka wawasan keilmuan kepada umat Islam yang sudah lama merindukan ilmunya para Ulama. Entah isu apa yang dihembuskan oleh Pihak Pengurus Mesjid sehingga suasana Mesjid Raya berbeda dengan hari biasanya.

Ketua Penyelenggara, Tgk Marwan Yusuf sangat menyayangkan sikap Pengurus Mesjid dan beberapa Pejabat SKPA yang membendung kegiatan seperti ini. “Di saat ada sebagian pemuda yang memiliki i’tikad untuk mengemban sebagian tugas Pemerintah dalam pembinaan umat, ternyata kegiatan ini malah diminta untuk dihentikan dengan alasan yang tidak logis. Sudah seharusnya pada hari Jumat Mesjid Raya dihidupkan dengan kegiatan Pengajian seperti ini, sehingga Jamaah akan termotivasi untuk hadir lebih awal ke Mesjid sambil menunggu Pelaksanaan shalat Jumat.

Tgk Marwan juga menambahkan bahwa pihaknya telah mendapat rekomendasi dari Gubernur Aceh dan Imam Besar Mesjid Raya, Prof. Dr. Azman Ismail, MA dua minggu yang lalu. Pihak Panitia juga telah melayangkan surat resmi kepada Pengurus Mesjid. Namun tanpa adanya surat pembatalan, tiba-tiba Pihak Pengurus Mesjid meminta acara ini dihentikan dan diganti pada hari lain. Nampaknya Pengurus Mesjid Raya terlalu phobia dengan hadirnya Ulama Dayah mengisi Pengajian di Mesjid Raya Baiturrahman. Penolakan ini juga menunjukkan semacam adanya kekhawatiran dari pihak-pihak tertentu terhadap berlakunya Pelaksaan ibadah yang sesuai dengan manhaj Ahlussunnah Waljamaah di Mesjid bersejarah ini. [syahid/nisam/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version