View Full Version
Selasa, 06 Jan 2015

Belajar Gender di Gereja, Mahasisiwi UIN Ar-Raniry Nodai Serambi Mekkah

ACEH (voa-islam.com) – Astagfirulloh! Aceh mulai hancur, demikian salah satu komentar salah seorang Netizen ketika mengomentari rilis berita dari SerambiNews.com, dimana dalam akun resminya, SerambiNews.com menampilkan foto berderet wanita berhijab yang sedang khusu mendengarkan pendeta berpidato di gereja, seperti dilansir pada Senin, (05/01/2015).

Dalam akun tersebut menuliskan Mahasiswi UIN Ar Raniry belajar kesetaraan perempuan di Gereja Banda Aceh. Mata kuliah ini mengadopsi gaya yang dikembangkan di Australia di mana dosen dan para mahasiswa universitas itu belajar di negeri kangguru tersebut.

Kegiatan yang diprakarsai oleh seorang salah seorang dosen UIN Ar Raniry bernama Rosnida Sary, dalam mata kuliah Gender Dalam Islam, membuat banyak warga Aceh marah. Pasalnya, tulisan dan foto ini telah dimuat di Australia Plus.

Rosnida Sary sendiri adalah remaja aceh yang mendapatkan beasiswa dari pemerintahan Aceh untuk melanjutkan ke Flinders Austaralia, bagi guru dan dosen yang selamat dari tsunami 2004, dan hasil yang ia dapatkan kini di ebarkan serta diamalkan di bumi Serambi Mekkah, Aceh.

Bahkan dengan bangga kini dia bergerak di kota Banda Aceh berperan sebagai aktivis cinta damai, yang ingin menyatukan antara Kristen dan Islam, dengan terus mengadakan konsolidasi antar umat beragama di kota Banda Aceh.

Tentu saja, hal itu menodai kesucian Aceh sebagai daerah yang secara resmi menegakan syariah Islam, serta mencoreng nama kota Aceh itu sendiri dengan sebutan Serambi Mekkah.

Doktrin liberalisme yang ditanamkan di Australia telah menghujam di hatinya, maka umat Islam di kota Banda Aceh wajib waspada, jangan sampai banyak muncul dosen-dosen liberal yang kian hari merusak aqidah umat Islam. [syahid/protonema/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version