View Full Version
Rabu, 11 Feb 2015

Din Syamsuddin: Kongres Ummat Islam Indonesia Bukan Permusyawaratan Tertinggi

JOGYAKARTA (Voa Islam) - Mengawali acara Jumpa Pers di lantai II hotel Inna Garuda, Jl. Malioboro, Jogyakarta, Prof. Din Syamsuddin selaku Ketua Umum MUI Pusat menyampaikan puji syukur kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala dengan lancar, baik, berkwalitas dan bermartabat serta suksesnya kegiatan Kongres Ummat Islam Indonesia ke VI (KUII VI) tadi siang (11/2).

Acara KUII VI yang berlangsung sejak tanggal 8 sampai 11 Februari 2015 resmi ditutup oleh Presiden Joko Widodo tepat pukul 11.08 setelah ia berpidato mulai pukul 10.55. Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan beberapa masalah dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia.

Prof. Din Syamsuddin dalam jumpa Pers juga didampingi oleh Ketua SC, Drs. Slamet Effendi Yusuf, Msi , Dr.H. Zainut Tauhid dan Ketua OC, DR. Anwar Abbas, MM, MAg. yang juga menjabat sebagai Ketua Ganas AnNar (Gerakan Nasional Anti Narkoba) dibawah MUI Pusat.

Saat ditanya tentang tidak tertindaklanjutinya hasil-hasil kongres terdahulu terutama ke-III (1998) dan Ke-IV (2005), Prof. Din Syamsuddin tidak sepakat dengan istilah gagal. Semua berlangsung baik, hanya tidak bisa menyepakati apa yang telah direncanalkan semula, jelasnya.

"KUII ini bukanlah permusyawaratan tertinggi dari sebuah ormas, misalnya Munas MUI, muktamar NU, muktamar Muhammadiyyah dan muktamar-muktamar lainnya, tapi dia bersifat pertemuan akbar yang difasilitasi MUI. Maka keputusan-keputusannya tidak mengikat secara legal, formal dan administrasi. Tapi ini adalah ajang silaturrahmi dan membicarakan hal-hal yang nantinya menjadi nilai bersama." Tandas Din. (AF/Voa-Islam.com)


latestnews

View Full Version