View Full Version
Senin, 17 Aug 2015

Parade Tauhid Indonesia, Implementasi Menjaga Iman dari Perpecahan

JAKARTA (voa-islam.com)- Bernard Abdul Jabbar salah satu selaku panitia Parade Tauhid Indonesia (PTI) menyatakan dengan tegas bahwa umat Islam saat ini hanya bisa disatukan dengan kalimat tauhid. "Kita dapat disatukan hanya dengan kalimat tauhid," tegasnya saat mengawali acara PTI pagi tadi (16/08/2015) di pintu tujuh Gelora Bung Karno (GBK).

Ustadz Bernard juga menegaskan, acara PTI yang dihadiri banyak ulama, tokoh Islam, aktivis, serta ratusan ribu jamaah ini memiliki output yang luar biasa, yakni mempersatukan umat Islam dari berbagai golongan dan latar belakang.

"Hanya dengan kalimat tauhid (baca: laa ila hailallah) kita, umat Islam dapat bersatu. Dengan kalimat tauhid ini, umat Islam tidak mudah dipecah belah. Dan inilah tujuannya," sampainya.

Senada dengan ustadz Bernard, Haikal Hasan yang juga merupakan Ketua Panitia PTI mengatakan bahwa dengan acara parade seperti ini, umat Islam diharapkan mampu bersatu setelahnya. "Harus tetap kompak dalam acara PTI," himbaunya.

Demikian pula dengan Pimpinan perguruan As-Syafi'I KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi'i yang turut hadir dan mendukung penuh acara PTI di GBK menyebut, bahwa acara parade ini salah satu bagian dari pengobat iman yang telah nampak kering bagi umat Islam. Selain memiliki indikasi merawat iman, acara ini juga diharapkan dapat membuka pintu-pintu keberkahan dari langit.

"Dengan parade tauhid ini, saya serukan untuk selalu merawat iman dengan baik. Semoga keberkahan turun dari langi juga dari bumi," harapnya.

Dalam acara PTI, terlihat hadir KH. Arifin Ilham, ustadz Fadlam Garamatan, Sekjen MIUMI Bachtiar Nasir, Habib Riziq Syihab (FPI), Kiai Cholil Ridwan (MUI), Alfian Tandjung, dan yang lainnya. Seluruh ulama, tokoh, dan aktivis Islam pun long march dari GBK menuju Hotel Indonesia (HI), lalu berbalik kembali ke GBK. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version