View Full Version
Selasa, 08 Dec 2015

Innalillahi, KH Toto Tasmara Wafat Saat Pimpin Shalat Jenazah

JAKARTA (voa-islam.com)—Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun. Indonesia kembali kehilangan ulama. KH Toto Tasmara dikabarkan wafat, Selasa (8/12/2015) pukul 13.40 WIB di Palembang, Sumatera Selatan.

“Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun. Telah meninggal dunia Bpk. Toto Tasmara pagi hari ini Tgl 8-12-2015 di Palembang. Saat ini sedang diupayakan jenazah dibawa ke Jakarta, Insha Allah malam nanti pukul 21.00 tiba di rumah duka di Jl. Flamboyan Raya Blok A1 No.7, Puri Flamboyan, Rempoa, Jaksel. Dimakamkan esok hari tgl 9 -12-2015. Allahummaghfirlahu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu waj’ali al-jannata maswahu. Mohon doa dari semua untuk mengiringi kepergian almarhum. Jazakallah,” demikian pesan singkat yang diterima redaksi voa-islam.

Seperti dikutip ICMI Media, KH Toto Tasmara wafat saat memimpin shalat jenazah. "Innalillahi wa innaa ilaihi roojiuun, telah meninggal dunia jam 13.40 WIB di Palembang saat memimpin shalat jenazah, sahabat kita, Ustadz Drs. H. Toto Tasmara," demikian bunyi pesan singkat dari salah seorang anggota ICMI, Ustadz Anshori Abdul Jabbar yang meneruskan pesan dari Tati, istri almarhum, seperti diterima ICMI Media.

KH Toto Tasmara merupakan ulama yang dilahirkan di Banjar Ciamis Jawa Barat, Pada 10 November 1948 dalam lingkungan keluarga yang sufistik sehingga memberikan pengaruh kejiwaan padanya. Hal ini membuat kumpulan tulisan maupun puisinya syarat dengan nuansa sufistik tersebut.

Kehidupannya diabadikan untuk gerakan dakwah yang olehnya disingkat geradah. Pada tahun 1976, ia mendirikan BKPMI (Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia) yang malah mengantarkannya masuk penjara karena dakwahnya yang "menyengat" dan "mengusik" stabilitas penguasa pada waktu itu. Baginya, penjara adalah sebuah "pesantren" tempat ber-uzlah 'menyendiri' sehingga ia mampu melakukan perenungan dan melahap ratusan buku dengan tenang.

Pada tahun 1978, ia mendirikan Badan Koordinasi Mubalig se-Indonesia (Bakomubin), sebuah lembaga yang berkiprah untuk meningkatkan kualitas dan pencerahan para mubalig. Disamping sebagai mujahid dakwah, ia juga mantan eksekutif yang piawai. Ia pernah menduduki jabatan eksekutif di perusahaan multinasional, seperti: PT Richardson Merrel, PT Singer, Nixdorf, dan lainnya. Kemudian, ia sempat menjadi vice president di salah satu bank swasta.

Pada saat jabatan terakhir tersebut, gairah dakwahnya semakin menjadi-jadi. Untuk pertama kalinya, ia memprakarsai "gema azan" yang menggaung disebuah gedung mewah, kemudian merambah ke perusahaan-perusahaan yang pimpinannya mempunyai gairah islamiah. Dibuatnya buletin percikan dakwah setiap hari Jumat dan menjadi sebuah buku Percikan Dakwah.

Dari tahun 1992-1996, dia menduduki jabatan Corporate Secretary PT Humpuss. Pada tahun 1997, ia keluar dari perusahaan tersebut dan mengabadikan sepenuhnyapada bidang dakwah dan menjadi konsultan Sumber Daya Manusia di Labmend (Laboratory for Management and Mental Development), yang bergerak di bidang pelatihan manajemen dan spiritual.

Pengembangan pesantren kilat yang ditekuninya sejak tahun80-an: Super Achievement Motivation dan Etos Kerja (SAMTEK), Tarbiyatul Qolbu, Kepemimpinan Situasional, Kuliyatul Mubalighin, dan Kristologi, merupakan paket-paket andalan Labmend menyelenggarakan berbagai kegiatan pelatihan yang dirancang khusus untuk para pemuda, pelajar, dan mahasiswa, termasuk program rehabilitasi korban narkoba dengan metode pencerahan hati (tarbiyatul qalbi) yang dipusatkan di Pesantren Al-Magfirah, Gunung Gelius, Gadog, Bogor.* [Syaf/dbs/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version