View Full Version
Kamis, 07 Jan 2016

Buka Munas Mushida, Wagub Jawa Timur Dorong Muslimat Menjawab Isu Penting Ini

MALANG (voa-islam.com)--Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau karib disapa Gus Ipul membuka Musyawarah Nasional IV Muslimat Hidayatullah (Mushida) di Kampus Arrohmah Putri Pesantren Hidayatullah Malang, Jawa Timur, Kamis (07/01/2016).

Dalam sambutannya Gus Ipul mengatakan umat harus kuat diantaranya dengan melakukan pemberdayaan ekonomi tanpa melupakan aspek ukhrawi yang menurutnya harus selalu dinomorsatukan.

Jika seseorang takutnya hanya kepada Allah, kata Gus Ipul, di manapun dia berada akan merasa tenang baik dalam kesendirian maupun dalam keramaian.

"Kalau takutnya hanya pada Allah, pasti hati selalu tenang. Dimanapun berada," kata Gus Ipul.

Lebih jauh Gus Ipul mengutarakan bahwa ada empat hal yang perlu menjadi perhatian muslimat dewasa ini dan mendorong untuk menjawab beragam isu penting tersebut.

Pertama, kata Gus Ipul, muslimat harus turut menjawab kian mewabahnya perdaran narkoba.

Dia menyebutkan, saat ini ada sekitar 6 juta orang Indonesia yang telah menjadi pengguna narkoba. Sementara di Jawa Timur sendiri ada sekitar 800.000 pengidap.

"Itu data resminya loh. Biasanya data yang tidak resminya bisa lebih hanyak dari yang resmi," kata Gus Ipul. 

Ironisnya, disebutkan Gus Ipul peredaran narkoba dewasa ini tidak lagi pandang bulu bahkan telah menyasar kalangan anak-anak, santri dan Ustadz.

"Peredarannya pelan-pelan telah masuk ke ranah terkecil kecil seperti keluarga. Muslimat Hidayatullah harus ambil bagian menjawab persoalan ini. Sebenarnya ini adalah tugas negara, tetapi rasanya itu tidak cukup. Kita harus terlibat aktif," katanya.

Kedua, lanjut Gus Ipil, muslimat harus terlibat dalam menangkal maraknya kekerasan seksual teradap anak. Menurutnya, ini fenomena global bukan saja Indonesia.

"Perlu disadari bahwa kekerasan seksual teradap anak bisa mengenai siapapun sebab biasanya pelaku dan korban saling kenal," katanya.

Karena itu, Gus Ipul mendorong dibangunnya kesalingpengertian antar angggota dan lingkungan masyarakat dalam menghadapi bahaya phedofil yang bahkan kerap disertai kekerasan ini.

Gus Ipul pula meminta keterlibatan aktif muslimat dalam menangkal tren penggunaan internet untuk pornoaksi dan pornografi. Dengan kehadiran teknologi informasi internet, ia dapat saja mencelakakan penggunanya apabila tak capak dalam menggunakannya.

Gus Ipul menamsilkan internet kayaknya pisau. Jika pisau itu dipakai tanpa pengetahuan tentang kegunaannya maka rentan memunculkan musibah. Sebab itu, ia teknologi harus digunakan semata untuk kemaslahatan.

Terakhir, Gus Ipul menyoroti masalah radikalisme. Dia berpesan agar semua unsur masyarakat terlibat dalam menjaga keutuhan nasional dan memaknai Indonesia sebagai sebuah kesatuan sehingga bibit radikalisme dapat dihilangkan. 

Dikatakan Gus Ipul, Hidayatullah sama dengan NU, Muhammadiyah, dan ormas Islam lainnya yang beriman dan memiliki tanah air bernama Indonesia. Karena itu, lanjutnya, Hidayatullah dan semua ormas Islam penting memilliki tanah air dan menjaganya.

"Kalau mau liat kekurangan bangsa ini memang banyak, bahkan sangat banyak, kalau kita lihat realitasnya. Disitulah peluang kita untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut sangat terbuka. Kita bangga di Indonesia ada Hidayatullah, ada NU, ada Muhammadiyah, ada Matlaul Anwar, dan sebagainya yang disana terjaga ukhuwah bathiniyah dan ukhuwah bashariyah," ujarnya.

Gus Ipul mengapresiasi Munas IV Mushida yang mengusung tema "Dengan Keluarga Qur'ani, Tinggikan Martabat Bangsa" ini. Menurutunya, keluarga adalah tempat segala sesuatu bagu anak generasi pelanjut dimulai.* [Rilis/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version