View Full Version
Senin, 21 Mar 2016

Densus 88 Dinilai Bersikap Premanisme atas Nama Hukum

SOLO (voa-islam.com)--Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Solo, Jawa Tengah, Ustadz Abdurrahim Ba'asyir menilai operasi Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dalam penanganan kasus terorisme kerap kali melebihi batas.

Hal ini ia sampaikan bersamaan dengan kasus wafatnya Siyono, terduga teroris yang meregang nyawa saat proses pemeriksaan oleh Densus 88.

“Itu (wafatnya Siyono) diantara perlakuan Densus yang melebihi batasnya dan kita sangat menyesali dan mengutuk perbuatan semacam itu. Karena hal ini kalau dibiarkan akan melakukan kerusakan,” kata Ustadz Iim, demikian biasa ia disapa kepada Voa-Islam belum lama ini.

Ustadz Iim menambahkan, bahwa Densus lebih terlihat melakukan perbuatan premanisme dengan mengatasnamakan hukum.

“Mereka melakukan tindakan atas nama hukum tapi melakukan cara premanisme dan itu tidak benar,” tegas Ustadz Iim.

Selain itu, kalau dibiarkan menurutnya akan menjadi benih yang buruk kedepannya.

“Kalau dibiarkan oleh masyarakat Indonesia akan menjadi bibit yang buruk sekali kedepannya. Hukum hanya dipakai untuk melandasi kepentingan mereka dan kepentingan pihak tertentu saja, ini sangat tidak sehat. Seperti seorang merampok mengatasnamakan hukum tapi mereka tetap merampok,” ungkap Ustadz Iim.* [Sendia/Syaf/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version