View Full Version
Kamis, 24 Nov 2016

PP Persis Minta Pemerintah Indonesia Berperan Hentikan Kekerasan Muslim Rohingya oleh Myanmar

JAKARTA (voa-islam.com)--Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) mengutuk kekerasan dan pembiaran yang dilakukan Pemerintah Junta Militer Myanmar terhadap pembantaian etnis Rohingya di negara bagian Arakan (Rakhine), Myanmar yang sedang berlangsung.

"Mengecam pernyataan Presiden Myanmar Thein Sein yang menganggap Etnis Rohingya bukan orang asli Myanmar, melainkan imigran gelap. Hal itu sangat bertentangan dengan sejarah karena Muslim Rohingya sudah tinggal di Arakan bahkan sebelum Burma yang sekarang jadi Myanmar merdeka dari Inggris pada 1948," kata Waketum Persis, Ustadz Dr. Jeje Zaenudin dalam keterangan persnya kepada voa-islam.com, Jakarta, Selasa (22/11/2016).

Persis juga mendesak Pemerintah Indonesia agar segera mengambil langkah-langkah strategis untuk menghentikan kekerasan terhadap Muslim Rohingya di Myanmar.

"Meminta Pemerintah Indonesia untuk mendesak PBB melakukan langkah kongkrit terkait kekerasan dan pelanggaran HAM yang dialami Muslim Rohingya di Myanmar," ujar Jeje.

Kemudian, Persis juga mendesak Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk bersikap tegas dan melakukan langkah-langkah strategis untuk segera menghentikan pembantaian dan kekejaman militer Myanmar terhadap etnis Muslim Rohingya.

Persis juga menegaskan bahwa semua umat Muslim di dunia ini adalah bersaudara, Kekerasan komunal pecah di wilayah Arkan antara etnis Rakhine yang beragama Buddha dan Rohingya yang Muslim pada Mei lalu telah merenggut ribuan nyawa dan menyebabkan puluhan ribu orang tidak memiliki rumah.

Hingga kini, kekerasan terhadap minoritas Muslim Rohingya di Arkan, Myanmar, masih terus terjadi dan tercatat enam ribu Muslim tewas dibunuh. "Myanmar berpenduduk 75 juta jiwa dan menurut PBB, Muslim Rohingya yang berjumlah 800.000 orang di sana merupakan salah satu minoritas paling tertindas di dunia," ungkap Jeje. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version