View Full Version
Kamis, 22 Dec 2016

PBNU Ajak Kepala Negara Atasi Kekerasan pada Etnis Rohingya

 

JAKARTA (voa-islam.com)--Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam tindakan militer Myanmar terhadap Muslim Rohingya di Rakhine Myanmar.

Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siraj mengatakan, tragedi kemanusiaan kembali terjadi pada saudara-saudara Muslim Rohingya di Myanmar. Muslim Rohingya makin terjepit dengan kebijakan Pemerintah Myanmar di beberapa titik bagian Rakhine. 

"Aksi militer Myanmar menyebabkan korban berjatuhan. Apapun yang melatarbelakangi peristiwa tersebut, militer dilarang menyerang dan menyalahkan seluruh Muslim Rohingya," katanya dalam pernyataan pers yang diterima voa-islam.com, Selasa (20/12/2016).

PBNU jug mengecam segala tindak kekerasan yang mencederai kemanusiaan dan melanggar prinsip HAM yang tercantum dalam Deklarasi HAM PBB. Bahwa tindak kekerasan adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan.

Menurutnya, Islam mengutuk kekerasan dan tidak ada agama yang mengajarkan cara kekerasan dalam kehidupan. 

"Umat Islam merasakan kepedihan luar biasa atas peristiwa yang menimpa saudara seiman di Myanmar," tutur pria yang akrab disapa Kang Said itu.

Kemudian, NU mengajak kepala negara dan pemimpin dunia untuk proaktif melawan segala bentuk kekerasan. Represi adalah musuh bersama yang harus dilawan sekuat tenaga demi terciptanya perdamaian dan harmoni.

"Mengajak seluruh umat sedunia menggalang solidaritas kemanusiaan untuk perdamaian segala bangsa," tegas Kang Said.

Selain itu, NU mendesak pihak-pihak terkait, terutama komunitas Internasional dan PBB mengambil langkah nyata menghentikan kekerasan terhadap Muslim Rohingya di Myanmar. Serta, mendesak ASEAN memutuskan sikap dan langkah konkrit, khususnya pada pemerintah Myanmar agar mengakui status kewarganegaraan Muslim Rohingya.

"Mendesak pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah diplomasi bagi terwujudnya penghormatan atas hak azasi manusia di Myanmar," tandasnya.  * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version