View Full Version
Rabu, 26 Apr 2017

Kongres Ekonomi Umat Jangan Berhenti Jadi Wacana

 

JAKARTA (voa-islam.com)--Kongres Ekonomi Umat yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) diharap tidak berhenti menjadi wacana.

Hal ini disampaikan Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah. "Jangan sampai Kongres Ekonomi Umat berhenti menjadi wacana. Harus ada implementasinya," ujar Dahnil di pendopo rumah dinas Walikota Solo, Ahad (23/4).

Menurut Dahnil, saat ini perlu dibangun gerakan ekonomi umat. Bentuk gerakan ekonomi umat tidak harus berangkat dari penguatan modal. Yang paling pokok adalah membangun kedaulatan konsumen.

Menurutnya, hal ini cukup evektif melawan kapitalisme. Sebab kekuatan kapitalisme terletak pada pasar. Padahal, di Indonesia umat muslim merupakan konsumen terbesar.

"Kasus boikot Sari Roti contohnya. Umat Islam harus menjadi konsumen berdaulat, cerdas dalam memilih dan membeli. Jika komoditas uang dihasilkan​ oleh produsen tidak sesuai dengan visi umat Islam tidak perlu dibeli," katanya.

Selain itu, jelas Dahnil, perlu ada pengutan ekonomin umat dengan membangun sistem ekonomi tertutup.

Sistem ekonomi tertutup didasarkan pada kekuatan jamaah. "Umat islam saling melakukan transaksi, membeli komiditas di internal umat Islam. Ironisnya selama ini umat Islam tidak sadar dengan kekuatan ekonomi yang dimiliki," imbuhnya.

Dahnilmenambahkan, setidakmya hal ini dapat dimulai dengan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya mengembangkan sistem ekonomi tertutup dengan kekuatan jamaah.

Disamping itu, kesadaran untuk menjadi konsumen berdaulat harus dibangun. "Jika hal ini dilakukan pasti akan memilih komoditas dari umat islam," tandasnya. * [Aan/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version