Sambut Ramadan, Indonesia Muroja'ah Ajak Semua Hafidz 'Setoran' Hafalan

TANGERANG (voa-islam.com)--Hafal Al-Quran 30 Juz bukan titik akhir kerja keras seorang penuntut ilmu, mereka harus melanjutkan dengan menjaga hapalannya agar tidak lupa.

"Indonesia memiliki ribuan lulusan penghafal Al-Quran setiap tahunnya. Namun bila tidak sering diulang maka hafalannya bisa hilang," kata Ketua Dewan Pimpinan Indonesia Muroja'ah Ahmad Deni Daruri kepada wartawan di Tangerang, Minggu ( 21/5/2017).

Deni Daruri mengatakan dari semua lembaga Tahfiz di Indonesia dalam satu tahun mencetak seribu orang yang hafal Al-Quran. Sayangnya bila diuji kembali, hanya 0.3 persen yang betul hafal 30 juz.

"Kami sudah melakukan riset sejak pertengahan tahun lalu dan berdasarkan hasil riset dari seribu orang yang Tahfiz hanya 0.3 persen yang masih hafal 30 juz dengan baik. Melihat kenyataan itu maka lahir gagasan Gerakan Indonesia Muroja'ah yang diinisiasi para tahfiz dan tafsir terbaik dunia dari Indonesia," kata Ketua Dewan Pimpinan Indonesia Muroja'ah Ahmad Deni Daruri.

Ia menambahkan para inisiator gerakan Indonesia Muroja'ah merupakan tahfiz dan tafsir terbaik yang dimiliki bangsa Indonesia.

"Diantaranya ada Ustad Deden Mahyarudin lulusan terbaik tahfiz dan tafsir dari Maroko tahun 2011, ada ustad Khaerul Anwar juara I MHQ Internasional 30 Juz di Tunisia tahun 2008 dan Juara I Tafsir Bahasa Arab MTQN Ambon Maluku tahun 2012," katanya.

Ia menyebutkan saat ini dalam menyambut Ramadhan, Indonesia Muroja'ah memiliki program tahajud muroja'ah. Ia menjelaskan Tahajud Murojaah adalah Program Rutin Dwi Pekanan Indonesia Murojaah yang berjalan sebanyak 15 kali pertemuan.

"Program ini diikuti oleh peserta yang telah selesai hafalan 30 juz. Dalam program ini diharapkan peserta dapat istiqomah dan mujahadah menjaga hafalanya dan memutqinkan hafalan dalam shalat tahajjud. Bila lulus dengan nilai terbaik diberikan hadiah umroh untuk peserta," tuturnya. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]