View Full Version
Kamis, 20 Jul 2017

Jika Media Sosial Ditutup, Direktur CIIA: Dakwah Akan Tetap Jalan dan Tidak Terpengaruh

BANDUNG (voa-islam.com) - Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika baru-baru ini telah menutup media sosial Telegram.

Alasan diblokirnya Media Sosial Telegram oleh Pemerintah Jokowi ini adalah karena Telegram dinilai sering digunakan oleh kelompok teroris untuk mempropagandakan ajarannya.

Selain Telegram, Menkoinfo Rudiantara juga belum lama ini mengatakan bahwa media sosial lainnya seperti Facebook dan Youtube direncanakan akan ditutup di Indonesia karena dianggap sumber kegaduhan polemik-polemik di masyarakat.

Seperti diketahui, saat ini media sosial adalah salah satu sarana yang digunakan oleh para dai, ataupun masyarakat khususnya umat Islam untuk menyampaikan ajaran Islam atau bahasa lainnya adalah dakwah. Bahkan media sosial ini menjadi salah satu bagian penting dari aksi-aksi besar yang dilakukan oleh umat Islam.

Timbul pertanyaan jika media sosial ini benar-benar ditutup oleh pemerintah, Bagaimana nanti para dai berdakwah menyampaikan Islam? Menurut Direktur Community Islamic Ideological of Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya kalaupun media sosial ditutup dakwah harus tetap jalan.

"Soal dakwah (di media sosial), dakwah akan tetap jalan dan tidak terpengaruh (penutupan media sosial-red)," katanya kepada voa-islam.com, Senin (17/07).

"Teknologi banyak menyediakan alternatif pilihan. Optimis," pungkasnya. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version