View Full Version
Ahad, 23 Jul 2017

FSLDK Surabaya Raya Gelar Aksi Pembebasan Al-Aqsha

SURABAYA (voa-islam.com), Forum Silaturahmi Lembaga dakwah Kampus (FSLDK) Surabaya Raya bergandengan dengan bersama sejumlah ormas menggelar "aksi Jumat Ghadab – Pembebasan Masjid Al-Aqsha". Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kecaman terhadap rezim zionis Israel yang untuk pertama kalinya menghalangi umat muslim menunaikan ibadah sholat jumat di Masjid Al-Aqsha sejak tahun 1969.

Selain FSLDK, elemen yang bergabung dalam aksi diantatanya adalah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia daerah Surabaya, Komunitas Aku Cinta Islam, Solidaritas Peduli Jilbab dan elemen masyarakat lain

Aksi dengan massa berseragam merah putih ini diawali pada pukul 13.00 WIB secara longmarch sepanjang Masjid Muhajirin hingga Balai Kota Surabaya. Kemudian didengungkan orasi dan doa oleh perwakilan dari setiap elemen yang tergabung dalam aksi Jumat Ghadab ini.

Dalam orasinya, Ahmad Mubarok, ketua FSLDK Surabaya Raya, menyampaikan kekecewaannya terhadap rezim Zionis Israel atas penutupan Masjid Al-Aqsha. Ia pun menyampaikan seruan untuk membela Masjid Al-Aqsha.

“Birruh, Biddam, Nafdika Ya Aqsha. Dengan Nyawa, Dengan Darah, Kami Bela Kau Ya Masjid Al-Aqsha.”   lontarnya di depan ratusan partisipan dan pengguna jalan.

Aksi ini dilanjutkan dengan sholat ashar berjamaah sekaligus doa untuk muslim Palestina dan ditutup dengan pernyataan sikap terhadap penutupan Masjid Al-Aqsha yang disampaikan oleh Ahmad Mubarok dan Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia daerah Surabaya, Muhammad Ishom Drehem.

FSLDK Surabaya Raya, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia daerah Surabaya, Komunitas Aku Cinta Islam dan Solidaritas Peduli Jilbab sebagai komponen mata rantai perjuangan umat Islam menyatakan sikap.

Pertama,    mengecam penutupan Masjid Al-Aqsha untuk sholat Jumat dan sholat lima waktu.

"Kedua, mengutuk tindakan penyerangan tentara Israel terhadap warga Palestina,"kata Mubarok.

Ketiga, mengajak umat Islam untuk berempati dan mendoakan perjuangan rakyat Palestina.
Keempat,    menuntut kepada Pemerintah RI untuk mewujudkan perdamaian dunia (sesuai UUD 1945) khususnya terkait isu konflik Palestina dan Israel.

"Kelima,     mengajak Lembaga dan Ormas Islam dunia dalam melindungi kota suci umat Islam Palestina dan Masjid Al-Aqsha,"ujar Mubarok

Keenam, meminta Bu Risma selaku walikota Surabaya dengan tegas mengutuk dan mengecam perbuatan Israel Laknatullah yang melarang Umat Islam Palestina untuk Sholat di Masjid dan supaya kejadian tersebut tidak terulang lagi.

"Ketujuh, menormalkan kembali suasana damai di kawasan Baitul Maqdis agar seluruh umat beragama di sana bisa beribadah dengan damai," pungkas Mubarok. (Bilal)


latestnews

View Full Version