View Full Version
Jum'at, 06 Oct 2017

MES: Kesadaran Masyarakat Solo Masih Rendah Gunakan Jasa Perbankan Syariah

SOLO (voa-islam.com)--Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pusat, Muhammad Syakir Sula, meminta pengurus MES Solo menjadi garda terdepan dalam menggaungkan ekonomi syariah. Bukan tanpa alasan, Solo memiliki modal sosial, yakni sebagai kota kelahiran Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sekaligus menjadi Ketua Komite Keuangan Syariah.

Menurutnya, jika Solo bisa menjadi garda terdepan maka hal ini kan menjadi kekuatan nasional dalam perbaikan ekonomi bangsa. Syakir menambahkan, presiden Jokowi menginginkan Indonesia menjadi pusat keuangan syariah dunia.

Namun saat ini Indonesia masih berada di posisi ke tujuh  dalam penerapan ekonomi syariah. Padahal dibandikan negara lain, mayoritas penduduk Indonesia muslim.

"Seharusnya kita lebih baik di bandingkan Malaysia, karena kita punya modal sosial yang lebih, mayoritas penduduk muslim," ujarnya dalam Roadshow Seminar Asuransi Syariah 2017, di Syariah Hotel, Solo, Kamis, (5/10). 

Di sisi lain, ia melihat riba menjadi ancaman besar dalam pembangunan ekonomi umat. Oleh karena itu, ekonomi syariah perlu diperkuat untuk membentengi umat dan bangsa agar tidak tenggelam pada riba.

"Riba  dari industri jasa keuangan konvensional menjadi ancaman bagi umat Islam dan bangsa. Ini harus harus dihindari. Selain itu ekonomi syariah harus diperkuat," imbuh Syakir.

Sementara itu, Wakil Direktur Rumas Sakit Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Wisnu Untoro, kembali memimpin Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Daerah Solo periode 1439-1442 Hijriyah. Wisnu mengatakan, jajarannya akan fokus dalam mensosialisasikan dan mengedukasi masyraakt tentang penerapan ekonomis Syariah, sebagaimana program perja MES pusat. 

"Kami menargetkan ke depan Solo mampu menyumbang pertumbuhan keuangan syariah secara nasional," ujar Wisnu.

Wisnu menilai, dalam konteks nasional Solo sangat potensial dalam menggaungkan ekonomi syariah. Hal ini ditopang dengan keberadaan  perbankkan syariah yang marak di Solo. Namun demikian, diakuinya, kesadaan masyarakat untuk berpindah dari perbankan konvensional ke jasa keuangan syariah masih rendah.

"Maka dari itu diperlukan sosialisasi yang lebih gencar. Kami aakn menggandeng komponen masyarakat baik pendidik, ulama dan kyai," pungkasnya. * [Aan/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version