View Full Version
Senin, 11 Dec 2017

Pemindahan Ibukota Israel ke Yerusalem Bertentangan dengan Resolusi PBB

SOLO (voa-islam.com)--Pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang mendukung pindahnya Ibukota Israel ke Yerusalem dinilai melukai hati umat Islam dan kemanusiaan. Pernyataan Trump ini bahkan dapat memicu ketegangan di Timur Tengah.

Sekertaris Islamic Study and Action Center (ISAC), Endro Sudarsono mengatakan dukungan tersebut kontraproduktif dengan penyelesaian perang di Palestina. Bahkan bertentangan dengen resolusi internasional. Pasalnya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menuntut Israel menghentikan semua kegiatan permukiman di Yerusalem Timur.

"Itu menorehkan luka bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia. Amerika  sangat terang-terangan memberikan dukungan pada Israel yang menjajah Palestina," ujarnya Kamis (7/12/2017) lalu.

Endro meminta pemerintah Indonesia melakukan langkah-langkah diplomatis dan menggalang solidaritas negara-negara Muslim di dunia untuk menekan Amerika Serikat atas tindakan tersebut.

"Kami meminta Pemerintah Indonesia mendesak PBB agar memberikan sanksi berat kepada Israel dan Amerika, sebab keduanya telah melanggar  Resolusi Internasional Dewan Keamanan PBB," tegas Endro.

Endro juga menyeru kepada negara-negara Islam agar menggalang  aksi solidaritas bagi kemerdekaan Palestina.  Ia memastikan,  pemindahan kantor kedutaan dari Tel Aviv ke Yerussalem merupakan dukungan penuh Amerika pada Israel untuk terus mengguncang Palestina. 

Kecaman juga terdengar dari Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS). Ketua Divisi Kelasykaran dan Nahi Mungkar Abdul Rahiim Ba'asyir menilai Pemindahan kantor kedutaan dari Tel Aviv ke Yerussalem dinilai sebagai dukungan Amerika atas penjajahan Israel pada bangsa Palestina.

"Dukungan Amerika pada Israel bukan hal baru. Tapi pemindahan kedutaan itu dukungan yang sangat ekstream kepada Israel," ujar Ustadz Iim sapaan karibnya.

Menurut Ustadz Iim hal ini adalah akumulasi tidak tegas dan tidak solidnya umat Islam di seluruh dunia pada persoalan Palestina. Akibatnya, Israel dan Amerika semakin berani melakukan kesewenang wenangan.

"Ini harus menjadi koreksi bagi umat Islam di seluruh dunia. Selama ini umat Islam dan negeri-negeri muslim tidak tegas pada Amerika dan Israel. Jika terus berlanjut maka harga diri umat Islam akan terus diinjak-injak," pungkasnya.* [Aan/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version