View Full Version
Jum'at, 23 Mar 2018

Hoax DInilai Sudah Ada Sejak Zaman Nabi SAW

JAKARTA (voa-islam.com), Mantan Ketum Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), BM Karman menegaskan berita bohong atau hoax sangat berbahaya. Bahkan,  di Eropa hoax dapat menghancurkan sebuah industri.

Karman mengimbau agar masyarakat mewaspadai hoax, karena hoax merupakan materi ilegal yang dilarang agama dan hukum positif.

"Netizen dapat memproduksi hoax, tapi juga bisa menjadi objek hoax, jadi perlu berhati-hati," ucap Direktur Almentra Institute saat berbicara dalam Seminar Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 Damai, No Black Campaign, No Hate Speech,  No Hoax,' di Bumbu Desa, Cikini 72, Jakarta Pusat, Jumat (23/3/2018).

Menurut Karman, masyarakat perlu mengkhawatirkan ekses dari hoax, seperti isu persekusi. "Isu persekusi dapat berimas masif ke wilayah lain, padahal sebagian isunya tidak benar,"ujarnya.

Karman juga menyebut berita Hoax bukan hanya terjadi di era Presiden  Jokowi, tapi pernah juga terjadi di era Nabi Muhammad SAW.

Ketika itu, istri Nabi SAW Aisyah Radhiyallahu anha, pernah difitnah berzinah saat tertinggal rombongan safar, lalu diantar oleh pria yang menolongnya. "Itu yang disebut sebagai hadist ifki dalam referensi agama," katanya.

Bahkan, sambung Karman, para sahabat Nabi SAW  pernah dihantam isu hoax. Diantaranya, sahabat Utsman bin Affan pernah dituduh korupsi hingga akhirnya dibunuh. Begitu juga sahabat Ali bin Abi Thalib juga pernah diserang isu hoax ketika sedang konflik dengan Muawiyah.

"Hingga isu itu menggerakkan orang Khawarij untuk membunuhnya,"tukasnya.

Karman berpendapat bahwa GPII juga harus memerangi hoax, tapi harus ada differensiasi dalam memernagi hoax. Tidak hanya ikut arus dalam memerangi hoax, GPII harus menolak hoax tapi tetap kritis terhadap pemerintah.

"Karena itu juga permintaan pak Jokowi, agar kritik itu tetap ada kepada pemerintah,"tandasnya. (bilal/voa-islam)


latestnews

View Full Version