View Full Version
Kamis, 26 Apr 2018

Munarman: Pemisahan Masjid dan Politik Itu Konsep Snouckhurgronye

JAKARTA (voa-islam.com), Ketua An-Nasr Institute, Munarman, SH menegaskan bahwa politik tidak bisa dipisahkan dari masjid. Pernyataannya muncul menanggapi wacana anti politisasi masjid.

 “Di zaman Nabi, masjid itu pusat semua kegiatan, dari politik hingga strategi perang,” kata Munarman kepada voa-islam, Selasa (24/4/2018)

Salah satunya, lanjut Munarman, rapat-rapat untuk mengirimkan ekspedisi jihad dan  pengiriman utusan ke kaisar Romawi dan kaisar Persia dilakukan di dalam masjid.

"Ekspedisi itu dalam rangka politik menyebarkan Islam ke seluruh dunia. Justru kalau ada yang memisahkan masjid dari politik, artinya dia melakukan sekulerisasi," jelas Sekum DPP FPI itu.

Munarman menambahkan bahwa pemisahan politik dari masjid juga merupakan ajaran orientalis snouckhurgronye. "Konsep Snouck memisahkan Islam dari politik dan kehidupan,”tukasnya.

Munarman merasa aneh bila ada pihak yang ingin menjauhkan masjid dari politik, karena Islam itu bukan sekadar agama yang hanya mengatur urusan ibadah ritual semata.

 “Islam itu rahmatan lil alamin, mengatur seluruh sendi kehidupan, termasuk politik,"tandasnya. (bilal/voa-islam)


latestnews

View Full Version