View Full Version
Kamis, 03 May 2018

Usik Kemanusiaan, GAN: Kasus Sembako Maut Terkesan Ditutupi

JAKARTA (voa-islam.com), Kasus meninggalnya dua orang anak dalam acara pembagian sembako pada tanggal 28 April 2018 di Monas bagi Gerakan Anak Negeri (GAN) menyisakan keprihatinan mendalam.

Pasalnya, kasus ini terkesan ditutup-tutupi, entah karena panitianya terkait dengan kekuatan politik tertentu atau ada faktor lain.

"Kita jadi menduga-duga. Pernyataan-pernyataan pihak kepolisian mengindikasikan ada sesuatu yang tidak beres," kata Presidium Gerakan Anak Negeri (GAN), Pedri Kasman kepada voa-islam, Jakarta, Kamis (3/2/2018).

Lanjut Pedri, kasus ini juga mengusik kemanusiaan masyarakat. Menurutnya, betapa terhinanya rakyat kecil diumpan dengan kupon sembako yang nilainya tidak seberapa. Mereka terpaksa antri di bawah terik matahari dan kerumunan massa yang membludak.

"Siapapun semestinya tersentak dengan kondisi ini. Ketika ada anak kecil yang meninggal yang muncul malah pembelaan-pembelaan baik dari panitia dan termasuk dari kepolisian. Ironi memang di tengah negeri yang masih sering meneriakkan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,"ungkapnya.

Dengan kondisi ini, kata Pedri, masyarakat patut menuntut dengan keras supaya aparat penegak hukum bergerak cepat. Jangan menunggu desakan-desakan masyarakat terlebih dulu. Pedri menegaskan bukan begitu alur kerjanya penegak hukum. Kasusnya harus diungkap dengan terang, siapapun yang salah harus menerima resiko hukum.

"Tidak boleh ada yang ditutupi. Jangan biarkan masyarakat berspekulasi terlalu jauh,"ucapnya.

Pedri menambahkan bahwa semua pihak harus mendukung pengungkapan kasus ini. Karena, jelas telah mengusik rasa keadilan dan kemanusiaan. Pihak panitia juga harus bertanggungjawab penuh dan mengevaluasi diri.

"Bukan malah ngeles dengan beragam alasan.  Termasuk Pemda DKI, tidak boleh lepas tangan sebelum kasus ini selesai dengan terang, karena bagaimanapun izin kegiatan ada dari pemda dan kasus terjadi di fasilitas milik Pemda,"tuturnya.

Pedri mengatakan kedepan harus ada seleksi yang ketat untuk izin kegiatan di Monas, baik dari sisi konten acara maupun kesiapan panitia.

"Semoga kita masih peduli dengan penderitaan dan kepedihan yang terus dialamai rakyat kecil tak berdaya,"tandasnya berharap.

Selain Pedri, Presidium GAN diisi pula oleh Mashuri Masyhud dan Agung Rachmat Hidayat.  (bilal/voa-islam)


latestnews

View Full Version