View Full Version
Rabu, 16 May 2018

Praktisi Hukum: Polisi Mulai Lebay Curigai Perempuan Bercadar

JAKARTA (voa-islam.com) - Mulai maraknya lagi aksi terorisme yang dimulai di Mako Brimob kemudian berlanjut dengan serangan bom bunuh diri di Surabaya, membuat pihak kepolisian bereaksi dengan meningkatkan keamanan. Namun polisi terkadang bereaksi tidak profesional bahkan terkesan lebay. Ini terbukti dengan mulai ada upaya penggiringan opini secara tidak langsung dari pihak kepolisian sendiri, seperti mencurigai perempuan bercadar hingga pria berjenggot dan bercelana cingkrang.

Menurut praktisi hukum, Rama Hendarta Adam, SH, upaya pihak kepolisian menangani masalah terorisme patut didukung, dengan catatan jika selama proses penanganannya itu tetap dalam koridor hukum yang berlaku.

"Langkah kepolisian patut dikritisi dan diingatkan jika dalam proses penyelidikan dan penyidikan polisi justru melanggar rambu-rambu yang telah diatur dalam undang-undang," ungkap Rama yang sehari-harinya berprofesi sebagai pengacara tersebut kepada voa-islam.com pada Selasa kemarin (15/5/2018) di Jakarta.

Insiden kasus pengamanan (yang videonya viral,red) perempuan bercadar atas permintaan penumpang lain yang tidak mau ada penumpang bercadar di dalam bis, menurut Rama, harusnya tidak perlu terjadi. Tindakan aparat mengamankan perempuan bercadar itu justru akan menambah ketakutan di masyarakat karena aparat keamanan ternyata malah mendukung opini publik yang mengaitkan pelaksanaan syariat dengan tindakan terorisme. Padahal penggunaan cadar adalah pilihan pelaksanaan syariat islam yang justru harus dilindungi.

Menyusul kejadian pengamanan perempuan bercadar oleh polisi, beredar juga video yang viral di media sosial seorang santri yang mau pulang kampung, barang bawaannya secara semena-mena diminta oleh polisi untuk dibuka. Dan insiden seperti ini semakin memposisikan pihak kepolisian bertindak secara berlebihan dalam mengantisipasi persoalan terorisme.

Bagi Rama, melakukan upaya-upaya berlebihan seperti pemeriksaan di depan publik akan memperparah labeling bahwa perumpuan bercadar adalah perempuan yang terpapar paham radikal yang perlu diwaspadai dan diawasi gerak geriknya.

"Yang seperti ini tentunya berbahaya dan berpotensi menimbulkan rasa saling curiga di antara anggota masyarakat. Polisi harusnya tetap berada ditengah masyarakat dalam kapasitasnya sebagai pengayom," pungkas pria yang juga Direktur LBH Darussalam ini.[fq]


latestnews

View Full Version