View Full Version
Senin, 11 Jun 2018

Soal Mahasiswa Harus Daftarkan Akun Medsos, CIIA: Itu Usulan yang Tidak Bermutu

BANDUNG (voa-islam.com) -  Pengamat Terorisme & Dir CIIA Harits Abu Ulya memberikan tanggapan terkait 7 kampus yang terpapar radikal menurut Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti).

Menurut Harits, dari situ publik kemudian terpapar wacana atau usulan Menristekdikti untuk mendaftar semua nomer HP, akun medsos mahasiswa, dosen & memonitoring

"Itu usulan yang sangat tidak bermutu, bahkan menggelikan," katanya seperti dalam keterangan tertulisnya kepada voa-islam.com, Senin (11/06).

"Sekalian saja untuk Menristekdikti dan Menkominfo mengusulkan nomenklatur anggaran baru yakni kontra radikalisasi. Dengan begitu bisa minta tambah anggaran dari APBN trilyunan rupiah," lanjutnya.

Bahkan kalau perlu, menurut Harits nanti setiap kampus perlu diusulkan adanya fakultas khusus untuk menderadikalisasi para mahasiswa dan dosen yang terpapar radikalisme.

"Atau bahkan lebih jauh, dibuat persaratan masuk perguruan tinggi itu calon mahasiswa baru sudah lulus dan punya sertifikat bebas terpapar radikalsime. Baik untuk jenjang S1, S2 begitupun S3," ungkapnya

"Jika masih kurang, nanti Menristekdikti mengandeng BIN atau BNPT untuk buat desk intelijen cyber agar bisa memonitor 24 jam semua konten komunikasi dari para mahasiswa dan dosen." tambahnya.

Kata Harits jangan setengah hati kalau mau cacat nalar dalam mengelola dunia kaum intelektual.

"Intinya, silahkan saja dengan kewenangan yang ada untuk melahirkan keputusan apa saja. Tapi jangan lupa semua resikonya ke depan juga harus berani tanggung dunia akhirat," ingatnya

"Ngono yo ngono, tapi yo ojo ngono," tutupnya. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version