View Full Version
Ahad, 26 Aug 2018

Berikut Penjelasan Pemprov NTB Soal Isu Pemurtadan Korban Gempa

MATARAM (voa-islam.com)—Isu pemurtadan yang menyasar korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ramai dibicarakan jagat maya. Dalam keterangan tertulis Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Ahsanul Khalik yang diterima Voa Isla¸Sabtu (25/8/2018)dijelaskan terkait isu pemurtadan di Pulau Seribu Masjid tersebut.

Berikut penjelasannya.

Menindak lanjuti adanya isu misionaris dari relawan tertentu dalam aksi kemanusiaan terhdap korban bencana gempa bumi di pos pos pengungsian khusunya di Desa Dangiang dan Desa Gumantar, kami laporkan hal-hal sebagai berikut :

1. Hasil klarifikasi dengan Relawan HILMI FPI Nasional, bahwa tidak benar FPI membuat pengumuman di Media Sosial bahwa mereka telah menemukan adanya praktik misionaris di lokasi pengungsian, dan FPI di Medsos tersebut hanya di atas namakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

2. Dari hasil keliling kami du pos pos pengungsian di Desa Dangiang dan Desa Gumantar, bahwa tidak pernah ada tim relawan manapun yang mekakukan trauma healing kepada anak-anak memakai lagu rokhani Nasrani, dan masyarakat memahami kalau relawan tersbut adalah dari non muslim.

3. Terkait isu di desa Onggong Lauk Desa Teniga Kec. Tanjung, kami mendapat penjelasan dari Babinsa, sekdes dan Kadus serta beberapa orang masyarakat, bahwa pada Hari Jum'at  ada masuk sekelompok orang/relawan yang datang membawa bantuan paket sembako lalu mengadakan trauma healing kepada anak-anak.

Pada saat trauma healing ada diantara mereka memercikkan air seperti sedang membaptis, akan tetapi tidak memakai lagu lagu rohani.

Ditemukan juga adanya pemberian tikar yang di dalamnya bergambar ajaran agama Nasrani.

Terhadap kasus di Dusun Onggong Lauk Desa Teniga Kec. Tanjung kami menyimpulkan ada indikasi kristenisasi walaupun tidak dilakukan secara langsung.

Catatan:

Membawa simbol-simbol keagamaan misalnya kita membawa simbol Islam belum tentu itu adalah proses islamisasi.

Jadi semua harus tenang dan tetap kita menjaga kebersamaan, dan sdh tentu menjaga aqidah anak-anak kita adalah keharusan.* [Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version