View Full Version
Jum'at, 05 Oct 2018

Ijtima Ulama Sumsel: NKRI Harus Bersih dari Paham Sepilis

PALEMBANG (voa-islam.com), Tokoh dan ormas Islam Sumatera Selatan menggelar Ijtima Ulama Sumatera Selatan di Grand Malaka Ethical Syariah Hotel Palembang, pada Kamis, 4 Oktober 2018 M. Ijtima Ulama Sumsel mengeluarkan sejumlah rekomendasi diantaranya, menurut Ijtima Ulama, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara konstitusional adalah negara yang berketuhanan sebagaimana dinyatakan di dalam pasal 29 ayat (1) UUD 1945.

"Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Sila Pertama Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga harus bersih dari paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut seperti komunisme, liberalisme, sekularisme dan pluralisme," ungkap rekomendasi yang ditandatangani oleh Ketua Pimpinan Sidang Ijtima Ulama Sumatera Selatan Drs. KH. Solihin Hasibuan M.Pd.

Ijtima Ulama juga menekankan bahwa Syariat Islam wajib menjadi dasar umat Islam bangsa Indonesia dalam menggunakan hak politiknya, berperan dan berpartisipasi dalam pengelolaan negara Republik Indonesia, memilih pemimpin, menjadi aparat pemerintah baik sipil maupun militer di lembaga eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Syariat Islam bersifat universal dan komperhensif dapat membawa kemaslahatan dan perbaikan bagi seluruh manusia tanpa memandang SARA.

"Syariat Islam mengandung unsur-unsur dan nilai-nilai yang menjadi kebutuhan bersama bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita kemerdekaan menuju negara yang diridlai Allah, adil, makmur, aman dan sentosa (Baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur),"ujar Kiyai Solihin.

Para alim ulama Indonesia harus memiliki sikap tegas dalam menghadapi Islamophobia, Komunisme, aliran sesat dan upaya merusak tatanan moral agama melalui berbagai kedok seperti Islam Nusantara, Syiah, Jaringan Islam Liberal dan lainnya supaya tidak memposisikan umat Islam sebagai rakyat tertindas di negeri sendiri.

"Mendorong dan mengedukasi umat Islam khususnya dan seluruh bangsa Indonesia umumnya dalam Pemilu Presiden dan Legislatif yang akan datang untuk memilih pemimpin yang memiliki komitmen moral agama, beriman, mampu menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI serta berpihak kepada rakyat,"jelas rekomendasi.

Menuntut kepada legislatif, eksekutif dan yudikatif yang akan terpilih konsisten dan konsekwen melaksanakan tujuan dan cita-cita Indonesia sebagai Negara Kesatuan yang melindungi seluruh tumpah darah negara dan bangsa Indonesia.

"Dan tidak membiarkan Indonesia tercabik oleh perpecahan, persekusi, Islam phobia, dominasi asing dan aseng," kata Kiyai Solihin. (bil/voa-islam) 

 


latestnews

View Full Version