View Full Version
Selasa, 29 Jan 2019

Said Aqil Tolak Cabut Pernyataan Soal Imam, Khatib, KUA, Menag Harus dari NU

JAKARTA (voa-islam.com) - Kritikan Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas membuat Ketua Umum Pengurus Besar Nadlatul Ulama Said Aqil Siradj bergeming. Said Aqil dengan tegas tidak akan menarik pernyataannya soal peran tokoh agama harus dipegang orang-orang NU, mulai dari imam masjid, khatib, KUA, hingga Menteri Agama harus dari NU.

"Lah memang khatib sekarang itu baca alqurannya plentang plentong. Makanya saya bilang kemarin, khatib kalau bukan dari NU itu salah semua. Pada marah kan, biarin," ujar Said Aqil dalam acara pembukaan Rakornas Lembaga Dakwah NU di Hotel Bidakara, Jakarta pada Senin kemarin, 28 Januari 2019.

Said juga menyinggung soal permintaan Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas yang meminta mencabut ucapannya itu. "Saya atau NU, bukan bawahan majelis ulama. Enggak ada hak perintah-perintah saya. Majelis ulama adalah forum silaturahim, bukan induknya NU," ujar dia, seperti dikutip dari Tempo.co.

Pernyataan Said Aqil yang mengundang kontroversi itu diungkapkan dalam Harlah Muslimat NU di Gelora Bung Karno, Ahad 27 Januari 2019. Saat itu, Said berpidato mengatakan organisasi umat harus bisa mengambil peran di tengah masyarakat, dan berkulaitas.

"Peran agama harus kita pegang, imam masjid, khatib, KUA KUA, Menteri Agama harus dari NU, kalau dipegang selain NU salah semua," kata Said Aqil.

Sekjen MUI Anwar Abbas menilai ucapan Said Aqil jadi ancaman untuk persatuan umat Islam, sehingga pernyataan itu harus dicabut. "Kalau ini juga menjadi sikap NU, maka negeri ini akan ada dalam bahaya. Untuk itu saya meminta Said Aqil Siradj untuk menarik ucapannya agar negeri ini tidak rusuh. Karena ucapan tersebut jelas-jelas sangat mengancam persatuan dan kesatuan umat," ujar Anwar Abbas lewat keterangannya.[fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version