View Full Version
Kamis, 28 Feb 2019

Soal Polemik Puisi Neno Warisman, Ini Pendapat Buya Yahya

CIREBON (voa-islam.com)—Puisi Neno Warisman yang dibacakan pada Malam Munajat 212 di Kawasan Monas, Jakarta Pusat belum lama ini terus menuai kontroversi. Banyak pihak yang menilai puisi Neno tersebut mengancam Tuhan.

Menanggapi hal ini, Buya Yahya ulama kharismatik asal Cirebon, Jawa Barat angkat bicara yang disiarkan kanal Youtube Al-Bahjah TV. Buya Yahya mendapat pertanyaan dari jamaah soal polemik ini.

“Memang kita pernah dengar berita ini, apakah ini mengancam Allah? ‘Jika Engkau tak menangkan kami, kami khawatir tidak ada yang menyembah Kamu.’ Kalimat ini saja. Lalu ini katanya ramai, mengancam Allah dan sebagainya.  Bukan mengancam Allah. Kalau mengancam Allah begini, ‘Ya Allah Jika Engkau tak menangkan kami, kami tak akan menyembah Kamu.’ itu kurang ajar,” ungkap Buya Yahya di tengah ribuah jamaah.

Buya Yahya menjelaskan bahwa puisi atau doa yang dibacakan Neno tersebut pernah diucapkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pada perang Badar. Hadits  ini shahih riwayat Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Hanbal.

“’Ya Allah, jika Engkau tak menangkan kami, kami khawatir tidak ada yang menyembah Kamu. Kalimat ini bukan sebuah ancaman, bukan ngancam Allah, tetapi ini rasa kekhawatiran. Siapa ungkapan ini diucapkan pertama kali? Ini yang mengucapkan adalah baginda Nabi waktu di perang Badar. Nabi ngadu kepada Allah,” kata Buya Yahya.

Pada perang Badar itu kaum Muslimin hanya berkekuatan 300 orang. Sementara pasukan kafir berjumlah 1000 lebih orang. Maka Rasulullah pun khawatir kekalahan akan menimpa umat Islam.

“Kaum muslimin hanya 300, kaum kafir 1000 lebih. ‘Ya Allah, kalau engkau kalahkan kaum muslimin ini, maka tidak akan menyembahmu di muka bumi.’ Ini bukan berarti mengancam Allah. Ini kekhwatiran Nabi. Karena Nabi menginginkan setiap rumah ada orang sujud, setiap sejengkal tanah ada orang sujud. Kalau orang Islam kalah, nanti orang kafir tidak ada yang sujud. Akhirnya bumi ini tempat bermaksiat semuanya. Maknanya seperti itu,” papar Buya Yahya.

Buya Yahya melanjutkan, “Kami hanya mengomentari kalimat masalah ini. Jadi itu bukan kalimat menentang Allah.”

Simak video lengkap penjelasan Buya Yahya:

 

*[Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version