View Full Version
Kamis, 12 Sep 2019

Bangga sebagai Muslim, Habibie: Kalau Saya Mati Saya Tidak Ditanya Status Kewarganegaraan

JAKARTA (voa-islam.com)—Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat. Habibie dikenal sebagai tokoh yang peduli dengan perkembangan dakwah Islam di Indonesia.

Ia sangat berjasa mendirikan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Meski lama tinggal di Jerman, ia tak lantas melepas identitasnya sebagai Muslim. Bahkan ia bangga sebagai Muslim.

Dalam suatu kesempatan, ia mengungkapkan kebanggaanya sebagai Muslim. Seperti bersumber dari Majalah Forum Keadilan, edisi Januari 1994 (dikutip dari buku Habibie, Soeharto, dan Islam, Adian Husaini, Jakarta: GIP, 1995, hlm.34).

“Kalau saya ditanya, Habibie siapa, insinyur, muslim, ataukah Indonesia, saya jawab bahwa Habibie adalah Muslim,” tegas Habibie.

Ia mengungkapkan ketika ia meninggal dunia, maka yang ditanya Sang Pencipta bukanlah status kewarganegaraan. “Mengapa? Karena kalau saya mati, saya tidak lagi berwarganegara. Kalau saya sampai akhirat, yang ditanya bukan kewarganegaraan saya atau kedudukan saya. Karena itu saya jawab, saya Muslim. Ibu bukan emosional melainkan rasional,” ungkap Habibie.

Habibie menepis jika dirinya tidak nasionalis.”Saya percaya pada hari akhir. Saya tidak akan ditanya soal paspor. Jadi, kalau saya jawab demikian, jangan bilang Habibie tidak nasionalis. No..” kata Habibie.* [Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version