View Full Version
Selasa, 08 Nov 2022

Gelar Pertemuan Ketujuh, SPI Suguhkan Materi Konsep Wahyu dan Kenabian

 
JAKARTA (voa-islam.com) - Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Jakarta kembali menggelar pertemuan ketujuh dalam program kursus singkatnya pada Rabu (02/11) lalu.
 
Pertemuan bertema “Konsep Wahyu dan Kenabian” ini disampaikan oleh Muhammad Fadhila Azka, S.Th.I., M.Ag. dalam Aula Imam Al-Ghazali Institute for the Study of the Islamic Thought and Civilization (INSISTS).
 
Pada pertemuan itu, dosen tetap Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di Institut Daarul Qur’an ini menyampaikan bahwa wahyu di dalam salah satu Worldview of Islam adalah sebuah realitas. Pasalnya, wahyu berasal langsung dari Allah melalui perantara malaikat Jibril.
 
Lebih lanjut, Azka menjelaskan bahwa tujuan dari adanya sebuah konsep wahyu dan kenabian ini tidak lain adalah untuk meneguhkan iman para muslimin terhadap pandangan barat yang menolak wahyu, serta menganggap bahwa wahyu itu bukan berasal dari Tuhan, tetapi merupakan makhluk yang menempati ruang metafisika.
 
Azka juga menyampaikan bahwa Al-Qur’an tidak muncul atau diwahyukan kepada Rasulullah karena pengaruh yang ada pada realitas. Namun hal yang benar adalah diturunkannya sebuah wahyu disebabkan karena sebuah kejadian atau realitas. Sebab Al-Qur’an menempati realitas sebagai pengungkapan dan penilaian.
 
Terakhir, disampaikannya materi “Konsep Wahyu dan Kenabian” ini diharapkan agar peserta SPI dapat lebih memahami bahwa adanya konsep wahyu dan kenabian dalam sebuah agama begitu penting, sebab konsep ini menunjukkan bahwa agama harusnya memang murni milik Allah yang wahyunya disampaikan kepada Nabi untuk diajarkan kepada setiap pemeluknya. 
 
Habibah Agianda, salah satu peserta turut berkomentar terhadap materi ini.
 
“Menurutku kelas ini semakin menebalkan urgensi belajar topik marifatul Qur’an dan marifaturrasul dengan dijabarkannya pemikiran-pemikiran orientalis dan paham-paham yang berseberangan dengan ahlussunnah wal jamaah. Sehingga menjadi alat untuk membentengi aqidah kita dengan lebih kokoh,” tutur dokter muda itu. [elisa/syahid/voa-islam.com]

latestnews

View Full Version