View Full Version
Rabu, 31 Jan 2024

Guru Gen Z Hafiz Quran 30 Juz Dari Ponpes Nuu Waar

BEKASI (voa-islam.com) - Ozi Khoerudin namanya. Usianya masih muda, 19 tahun. Jika dilihat usia, Ozi termasuk kelompok generasi Z atau Gen Z.

Meski belia, Ozi berstatus sebagai guru tahfiz Qur'an di Pondok Pesantren (Ponpes) Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Ozi telah hafal Alquran 30 juz sejak usia 17 tahun. Ia lulusan dari program Takhassus Quran Darul Huffadz Indonesia Cibening, Kabupaten Bekasi.

Menurut Ozi, langkah awal menghafal Alquran adalah memperbaiki dan melancarkan terlebih dahulu bacaan Al-Qur'an.

"Belajar Qur'an, biar bacanya lancar. Kalau sudah lancar, baru mudah menghafal. Jadi kalau belum lancar membaca bakal terhambat," ungkap Ozi, Rabu (31/1/2024).

Kemudian, saat menghafal Al-Qur'an harus dengan kesabaran. Karena jika tidak sabar, maka akan mudah putus asa dan menyerah.

Untuk menjaga hafalan, Ozi biasanya mengulang saat selesai shalat lima waktu. "Biasanya setiap shalat lima waktu saya murajaah sendiri, bisa satu juz," jelas dia.

Selain itu, Ozi terbiasa menggulang hafalan Al-Qur'an setiap shalat tahajud. Saat Ramadhan, Ozi bertugas sebagai imam shalat terawih. Ia membaca hafalan hingga satu juz.

"Imam shalat salah satu cara menjaga hafalan. Shalat tahajud juga salah satu cara menjaga hafalan," ujar Ozi.

Langkah sukses Ozi menghafal Al-Qur'an ditularkan kepada para santri Ponpes Nuu Waar. Metode yang digunakan pun sama halnya yang dilakukan Ozi.

Ozi tidak hanya sebagai guru, tetapi juga teman diskusi para santri yang berusia tidak terpaut jauh darinya. Santri level SMA berusia 15 hingga 17 tahun.

"Mereka selalu saya beri semangat, beri motivasi. Karena usianya tidak jauh, jadi seperti teman saja. Kita diskusi," kata Ozi.

Untuk diketahui, Hafiz Gen Z merupakan salah satu program Ponpes Nuu Waar yang didirikan KH MZ. Fadzlan R Garamatan, dai asal Papua. Melalui program Takhassus Quran, Ponpes Nuu Waar berupaya mencetak guru-guru ngaji hafiz 30 juz.

"Saat ini ada 60 santri program Takhassus Quran. Usia mereka ada yang SD maupun SMA," kata Mudir Ponpes Nuu Waar Ustaz Abdul Kholiq, SQ.

Dikatakan Ustaz Kholiq, setidaknya ada 14 metode yang diimplementasi untuk kesuksesan program ini. "Setiap santri biasanya berbeda metode. Ada yang cocok dengan metode A, tetapi ada juga yang cocok dengan metode B. Tergantung improvisasi mentor," ungkap Ustaz Kholiq.*


latestnews

View Full Version