Alquds – Infopalestina: Kementerian Luar Negeri Israel, Selasa (26/1), mengeluarkan laporan seputar hubungannya dengan Turki yang dibagikan kepada para menteri “dewan 7 keamanan keamanan-politik" dan representasi Israel di luar negeri. Laporan berisi kritikan keras kepada pemerintah Turki dan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, yang menuduhnya melakukan hasutan anti Israel dan mendorong anti-Semit.
Selain kepada dibagikan kepada 7 menteri dan perwakilan Israel di luar negeri, laporan ini juga disampaikan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.Laporan ini mengutip sebuah insiden penghinaan duta besar Turki dan dampaknya terhadap hubungan Israel dengan Turki. Menurut Israel, "insiden ini bisa dicetak dalam kesadaran bangsa Turki selama bertahun-tahun sebagai pencederaan terhadap martabat mereka secara serius. Namun cara menangani krisis yang dilakukan para pejabat Turki, termasuk Erdogan, menunjukkan bahwa Turki menyadari bentul mereka telah menyeberangi garis merah, telah melewati tepi batas toleransi Pemerintah Zionis, dan bahwa hal itu bisa mengakibatkan kerugian "Tel Aviv"; yang mempengaruhi legitimasi Turki secara global."
Perdana Menteri Turki disebut sebagai akar masalah dalam hubungan antara "dua negara". “Sejak partainya memimpin pemerintah, Erdogan bekerja untuk membentuk opini publik di Turki secara negatif ke arah (Israel). Hal itu dilakukan dengan menggunakan jalur propaganda yang diulang-ulang dalam pidato-pidato dan berkisar pada uraian tentang penderitaan rakyat Palestina di Gaza, menuduh Israel melakukan kejahatan perang sampai pada pernyataan anti-Semit dan hasutan," ungkapnya.
Meskipun Erdogan menekankan dalam pidato-pidatonya di arena internasional bahwa anti-Semit adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, namun, menurut Israel, dia tidak ragu-ragu untuk menggunakan ungkapan anti-Semit dalam pidatonya, dan bahkan menghasut dan mendorong untuk melakukannya.
Pemerintah Erdogan dituduh telah menggunakan media untuk mempengaruhi opini publik Turki untuk anti entitas Zionis. Disebutkan bahwa harian (VAKIT) adalah salah satu surat kabar yang anti entitas Zionis. Selain sejumlah TV yang menampilkan acara-acara anti Israel, seperti cerita "Valley of the Wolves", yang membuat Israel berang.
Laporan Israel ini menuduh, Erdogan merusak entitas Zionis sebagai cara untuk meningkatkan posisinya di negara-negara Islam dan timur tengah. Di mana Turki berusaha untuk memainkan peran utama di sana. Erdogan, menurut Israel, percaya bahwa harga merongrong hubungan dengan Israel sangat murah; karena kecenderungan religius dan ideologisnya. (asw)