Gaza – Infopalestina: Juru bicara Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Fawzi Barhum menegaskan bahan pemutusan pasokan bakar bakar untuk satu-satunya pembangkit listrik di Gaza, baik dari Uni Eropa (UE) atau berdasarkan kesepakatan dengan otoritas Fatah (Abbas) di Ramallah; adalah kejahatan kemanusiaan di tinjau dari sisi manapun; karena yang menjadi korban dari kejahatan ini adalah anak-anak, orang tua, orang yang sakit dan bayi yang lahir prematur.
Barhum mengatakan hal tersebut dalam pernyataan khusus kepada koresponen Infopalestina, Rabu (27/1). Dia menyatakan bahwa tindakan itu "berarti melumpuhkan kehidupan sehari-hari dua juta orang Palestina. Sekaligus menyeret Jalur Gaza ke menuju bencana lingkungan, kemanusiaan dan kesehatan; karena masalahsemua masalah itu terkait dengan terputusnya arus listrik."
Juru bicara Hamas ini menegaskan bahwa sebagai konsekuensi hukum dan moral Uni Eropa harus segera mengambil keputusan dengan cepat untuk mengoperasikan pembangkit listrik satu-satunya di Jalur Gaza dan memasoknya dengan bahan bakar yang diperlukan.
Barhum menyatakan bahwa ini bukan pertama kalinya otoritas Ramallah berpartisipasi memblokade Jalur Gaza. Ketika Mahmud Abbas membenarkan pembangunan “tembok baja” Mesir dan membenarkan agresi Israel terhadap Jalur Gaza, maka itu adalah partisipasi konrit dan aktif dalam memblokade Gaza. demikian juga ketika gerakan Fatah menolak untuk melakukan rekonsiliasi maka ia telah berpartisipasi dalam memblokade Gaza. (asw)