Aman – Infopalestina: Partai Amal Islami Yordania mengutuk aksi pembunuhan yang dilakukan dinas intelijen luar negari Zionis Israel Mossad terhadap petinggi Gerakan Perlawanan Islam Hamas Mahmud Mabhuh, yang merupakan pendiri Brigade Izzuddin al Qassam, sayap militer gerakan.
Ketua Urusan Palestina di Kantor Eksekutif Partai Amal, Ir. Hassan Dzanibat, dalam sebuah pernyataan hari Minggu (31/1), mengungkapkan harapannya pemerintah Emirat Arab terus memantau menyelidiki kejahatan yang terjadi di wilayahnya dengan serius dan melawan dengan tegas setiap infiltrasi keamanan di wilayahnya oleh Zionis.
Dzanibat menyatakan "metode pembunuhan pengecut seperti ini tidak mengherankan dilakukan entitas penjahat (Zionis) yang sama sekali tidak memperhitungkan perjanjian dan pelindungan. Mereka juga tidak peduli terhadap martabat, kemerdekaan dan keamanan negara-negara lain, bahkan di negara-negara yang diklasifikasikan sebagai negara (barak moderat)."
Dia menilai entitas Zionis menantang umat ini di seluruh lapisannya dan berusaha memperluas konflik. Dia menegaskan "pengalaman membuktikan Zionis hanya mengerti bahasa perlawanan dan sikap yang tegas." Menurutnya, "Negara-negara Arab bisa mempertahankan kepentingan mereka dengan mendukung perlawanan, bukannya bergegas menuju normalisasi dengan entitas Zionis."
Dia menyatakan bahwa rezim Zionis telah berulang kali melanggar kedaulatan negara yang menjadi sekutunya. Sebagai contongnya adalah penangkapan mata-mata entitas Zionis di Amerika Serikat dan negara-negara lain yang menjadi sekutunya.
Dzanibat menyesalkan apa yang ia sebutnya sebagai "reaksi Arab yang dingin" terhadap kejahatan pembunuhan ini. Dia memperingatkan bahwa tindakan semacam ini hanya akan membuat kota-kota Arab menjadi kawasan yang bisa diutak-atik dengan bebas oleh Zionis.
Dia menggambarkan toleransi dari beberapa negara Arab terhadap entitas Zionis dan sikap kerasnya terhadap perlawanan sebagai "buta politik". Dia mengatakan, "Yang bijaksana, semestinya negara-negara Arab menjalankan kebijakan yang santun dengan sahabat dan keras terhadap musuh, bukan sebaliknya."
Dzanibat mengisyaratkan bahwa "pelanggaran entitas Zionis terhadap keamanan negara-negara Arab dan kedaulatannya serta berkeliarannya mata-mata mereka di kota-kota Arab; menegaskan bahwa beberapa peristiwa yang memprovokasi munculnya fitnah di banyak negara Arab berdiri di belakang tangan-tangan Zionis. Bila tidak dihentikan dan diakhiri, tegasnya, hal ini bisa menimbulkan konsekuensi-konsekuensi yang mengancam keamanan negara-negara Arab dan kedaulatannya. (asw)