Ramallah – Infopalestina: Keikutsertaan PM Otoritas Palestina di Ramallah, Salam Fayad, dalam konferensi Herzliya, yang membahas kebijakan strategis masa depan Israel dinilai sebagai pengkhianatan besar dan timakam terhadap bangsa dan rakyat Palestina.
Anggota Dewan Legislatif Palestina dari gerakan Islam menilai partisipasi Salam Fayyad dalam konferensi Herzliya sebagai tikaman dari belakang terhadap bangsa, rakyat, sejarah dan perlawanan Palestina, serta upayanya untuk mencapai tujuan nasional.
Dalam pernyataan yang diterima koresponen Infopalestina, Rabu (3/2), para anggota dewan dari gerakan Islam tersebut mengatakan, apa yang dia katakan Fayyad dalam konferensi mencerminkan pendapat pribadi, tidak mencerminkan pendapat rakyat Palestina yang tetap bersikeras untuk terus menuntut semua hak-hkanya tanpa dikurangi.
Salah seorang anggota dewan dari gerakan Islam, Khalil Al-Rib’i mengatakan, "Keikutsertaan Fayad dalam konferensi Herzliya ini bukan hal yang aneh. Dia sedang melaksanakan rencana Zionis – Amerika. Fayyad sendiri adalah didikan Amerika. Dia datang ke Palestina untuk menjadi media antara PLO dan tren Islam, melakukan normalisasi dengan penjajah, dan berjalan ke menuju arah yang melindungi kepentingan penjajah. Dengan perannya ini, pada gilirannya, Fayad meletakkan dasar bagi aliran ketiga yang menggantikan PLO. Yaitu aliran Amerika - Zionis yang menjadi alat keamanan yang tugasnya adalah menjaga kepentingan (Israel)."
Anggota dewan lain, Dr. Nasser Abdel Jawad menilai partisipasi ini sebagai bentuk untuk memperindah potret penjajah dan mendorong dunia melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, memberikan legitimasi untuk entitas ini dan tindakan-tindakan kriminal mereka. Yang aneh adalah bahwa kehadiran Fayyad dalam konferensi ini bertepatan dengan kehadiran menteri perang Zionis Ehud Barak, yang kedua tangannya berlumuran darah anak-anak dan perempuan di Gaza.
Dia menambahkan, "Tidak masuh akal, misalnya Salam Fayyad melakukan pemboikotan barang-barang Zionis dan pembakaran barang-barang tersebut di kota Salfit, kemudian dia ikut serta dalam konferensi yang merancang sebuah kebijakan keamanan dan strategi politik untuk masa depan entitas Zionis. Terlebih keikutsertaan dia ini bersamaan dengan peringatan setahun genosida yang dilakukan Zionis Israel di Jalur Gaza."
Anggota dewan lainnya, Yasser Mansour, menyatakan, "Kami menolak dan tidak setuju partisipasi Salam Fayyad atau siapapun orang Palestina lainnya mengikuti konferensi seperti ini. Yang seharusnya dilakukan adalah mengadakan konferensi Palestina yang membahas seluruh persoalan Palestina yang masih menggantung serta mengakhiri perpecahan. (asw)