Al-Quds-Infopalestina: Pusat Hukum dan Undang-Undang Al-Quds mengkhawatirkan, kampanye Zionis untuk mengusir 20.000 warga Palestina dari Al-Quds, dengan alasan tidak mempunyai izin tinggal.
Sejumlah keluarga Palestina menerima surat peringatan dari pemerintah Israel yang berisi ancaman akan diusir warga akan diusir dari wilayah Al-Asyqariyah di Bet Hanina, sebelah utara Al-Quds, dengan dalih dibangun tanpa izin. Lembaga ini mengingatkan, dibalik semua ini ada upaya untuk balas dendam atas keluarga Mar’a, ketika melakukan aksi syahid dengan mengendarai kendaraan besar dan menabrakanya ke mobil polisi dan kendaran umum.
Lembaga ini menyebutkan, buntut dari peristiwa ini sebanyak 20 ribu warga Al-Quds terancam diusir dari kampung halamanya.
Sementara itu, saudara Al-Syahid Mar’a menyebutkan, sejumlah keluarga di Al-Asyqaria yang semuanya miskin terancam diusir. Saat ini ia dan ayahnya beserta saudara-saudaranya tinggal di rumah kontrakan di distrik Bait Hanina, Tepi Barat. Mereka terasing dari dunia luar.
Dalam kaitan ini, divisi penelitian dan dokumentasi di pusat Al-Quds menuding pemerintah Israel melakukan cleaning etnis atau pemindahan penduduk secara illegal terhadap penduduk secara besar-besaran dari tempat tinggal mereka saat ini. Mereka memanfaatkan ketidak tahuan mereka terhadap setatus kependukukanya dengan tidak menunjukan kartu biru.
Di sisi lain, pemerintah Israel mengangkut para pemukiman Zionis di wilayah jajahan 48 untuk menempati rumah penduduk asli Al-Quds. Hal ini jelas bertentangan dengan undang-undang internasional tentang pemindahan penduduk ke wilayah jajahan.
Lembaga pengemabangan social menyebutkan, pemerintah Israel memberikan penghancuran terhadap rumah yang terdiri dari 32 ruang, dengan asumsi berdasarkan keputusan mahkamah Israel tertanggal 1/6/2009.
Bangunan itu menampung sekitar 160 jiwa, sebagian besar masih anak-anak. Sementara tak kurang dari 10 kondisi kemanusiaan menghantui mereka. (asy)