View Full Version
Rabu, 17 Feb 2010

Polisi Dubai Keluarkan Perintah Penangkapan Para Pembunuh Mabhuh

Dubai – Infopalestina: Kejaksaan Agung Dubai, Selasa (16/2), mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional terhadap semua orang yang terlibat dalam pembunuhan pemimpin militer Hamas yang juga pendiri Brigade Izzuddin al Qassam, sayap militer Hamas, Mahmud Mabhuh, atas kejahatan pembunuhan terencana di wilayah Emirat Dubai.

Jaksa Agung Uni Emirat Arab, Essam Isa Al Humaidan menyatakan pihaknya memiliki kerjasama ekstradisi dengan sebagian besar negara di dunia yang memungkinkan untuk meminta ekstradisi para tersangka di mana pun mereka ditangkap.

Situs kepolisian Dubai telah menyebarkan foto 11 orang yang paling dicari dalam kasus pembunuhan Mabhuh. Kepolisian Dubai meluncurkan operasi yang disebut dengan "Operasi Orchard" untuk memburu para pembunuh tersebut. Di dalam situs kepolisian Dubai dimuat informasi tentang mereka dan mengelompokkan mereka dalam buron yang paling berbahaya bagi kepolisian Dubai.

Situs kepolisian Dubai memajang foto-foto mereka yang terlibat dalam halaman terpisah. Di halaman tersebut dijelaskan bahwa para buron ini terlibat dalam pembunuhan seorang petinggi Mahmud Mabhuh, di sebuah hotel "Rotana Park" pada 19 Januari lalu.

Di bagian atas halaman, ditampilkan masing-masing foto buron, di samping namanya, tanggal lahir dan nomor paspor. Situs kepolisian Dubai menyatakan bahwa mereka menjadi buron sesuai dengan kesepakatan Interpol. Paspor mereka tetap aman sampai "terbukti yang sebaliknya."

Sebelumnya, Senin (15/2), kepolisian Dubai berhasil mengungkap identitas para pelaku pembunuhan Mabhuh. Kepolisian Dubai juga telah menangkap dua orang berkwarganegaraan Palestina, salah satunya pejabat militer di pemerintahan Ramallah, yang terlibat dalam pembunuhan Mabhuh.

Kepolisian Dubai menyatakan, dalam aksinya mereka menggunakan teknik yang cukup canggih. “Tidak menutup kemungkinan, Mossad berada dibalik operasi ini. Namun ketika para tersangka itu telah ditangkap, akan terungkap siapa dibalik semua ini,” ungkap jurubicara kepolisian Dubai.

Ke-11 orang yang masuk daftar kepolisian Dubai akan ditangkap paling lambat 24 surat perintah dikeluarkan. Diantara mereka ada yang berkwarganegaraan Perancis, Jerman, tiga orang Irlandia, satu di antaranya perempuan dan enam orang berkwarganegaraan Inggris.

Sementara dua tersangka yang berkewarganegaraan Palestina, sebagaimana dilaporkan televisi aljazeera, salah satunya petinggi militer di pemerintahan Palestina di Ramallah. Ia bertemu dengan pemimpin gank pembunuh, seorang berkwarganegaraan Perancis, bernama Peter.

Menurut keterangan kepolisian Dubai, para pembunuh sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum mengeksekusi Mabhuh. Disebutkan, seorang pembunuh telah menunggu di dalam kamar. Mabhuh dibunuh dengan cara dicekik. Pelaku kemudian meninggalkan jasad korban dan menaruh obat-obatan di sampingnya untuk mengelabui penyelidikan. Sesaat setelah kejadian, salah seorang pelaku meninggalkan Uni Emirat.

Para pelaku menggunakan puluhan kamera pengintai untuk menetapkan target yang memungkinkan tim pertama yang berkewarganegaraan Perancis melakukan eksekusi. Tim ini menyewa salah satu kamar yang bersebelahan dengan kamar Mabhuh. Di salah satu hotel di RotanaPark dekat bandara internasional. Mereka menggunakan kamar tersebut untuk mempersiapkan eksekusi.

Kepolisian Dubai menyebutkan, salah satu dari anggota pembunuh melubangi pintu kamar Mabhuh, saat korban meninggalkan tempat.

Para pembunuhan tersebut menggunakan alat komunikasi modern sehingga tak terlacak oleh sistem komunikasi lokal. Mereka juga tidak menggunakan kartu kredit. Semuanya dibayar chas, seperti untuk bayar hotel dan bayar taksi.

Kepolisian Dubai mengatakan, kami mengenal mereka satu persatu, sebagaimana kami mengenal tempat tinggal mereka. Tapi untuk menangkap mereka perlu kan bekerja sama dengan Interpol. Nama-nama dan foto mereka pun sudah disebar. (asw)


latestnews

View Full Version