Yerusalem – Infopalestina: Sebuah laporan menyebutkan bahwa para badan intelijen Barat menegaskan kepala pemerintahan di negara mereka bahwa berlanjutnya kesibukan terhadap issu pembunuhan pemimpin Gerakan Hamas Mahmud Mabhuh, akan mempengaruhi perang melawan unsur-unsur "teroris", dan akan dapat mengungkap pembunuhan rahasia lainnya.
Sumber-sumber laporan yang diterbitkan oleh situs Israel DEBKA, Rabu (24/2), itu menyatakan bahwa sejumlah kepala badan intelijen negara-negara Eropa terkemuka mengintervensi kepala pemerintah mereka, dalam upaya untuk membendung gelombang kebocoran dalam kasus pembunuhan pemimpin Hamas, Mahmud Mabhuh.
Laporan ini mengatakan bahwa secara khusus, hal ini berkatan dengan kepala dua kepala badan intelijen rahasia Inggris dan Jerman, yang memperingatkan bahwa membawa pembicaraan mengenai pembunuhan Mabhuh tingkat internasional, seperti yang diinginkan Dubai, dengan sendirinya akan membawa kepada pengungkapan pembunuhan-pembunuhan rahasia lain terhadap unsur-unsur teroris. Tidak saja yang dilakukan oleh dinas intelijen rahasian Israel Mossad, yang publik tidak tahu apa-apa tentangnya. Namun pengungkapan masalah ini, dengan sendirinya akan sangat membahayakan aksi-aksi rahasia organisasi-organisasi intelijen.
Situs DEBKA menambahkan dalam laporannya bahwa "sumber-sumber di Teluk mengatakan para pemimpin Emirat Dubai dan kepala keamanan di sana, dalam beberapa hari terakhir telah mendekati langkah lain kemungkinan mengajukan gugatan hukum terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kepala Mossad Meir Dagan, yang mana keduanya telah memberi perintah kepada agen intelijen Israel untuk membunuh petinggi Hamas, Mahmud Mabhuh, pada 19 Januari lalu di hotel tempat dia tinggal di Dubai. Yang berarti mereka telah melakukan aksi teroris di negara asing. Dan ini bisa dianggap sebagai kejahatan perang."
Sebelumnya wakil Gerakan Perlawanan Islam Hamas di Lebanon, Usamah Hamdan mengatakan bahwa ada kecurigaan tentang keterlibatan negara-negara Eropa dengan Mossad dalam pembunuhan pemimpin al Qassam Mahmud Mabhuh. Dia menyatakan bahwa jika tidak dalam bentuk kerja sama; maka bisa dianggap pelanggaran keamanan serius. (asw)