Gaza – Infopalestina: Pemimpin senior Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Dr. Salah Bardawil menilai upaya AS untuk memulai perundingan damai tidak langsung antara otoritas Ramallah dan penjajah Zionis, adalah sebuah upaya sia-sia dan gagal. Tujuannya adalah untuk melakukan konspirasi atas proyek rekonsiliasi nasional yang bertujuan untuk menyatukan kekuatan bangsa Palestina dalam menghadapi aksi yahudisasi yang dilaksanakan oleh entitas Zionis terhadap tempat-tempat suci Islam di wilayah Palestina.
Dalam pernyataan pers, Selasa (9/3), Bardawil menjelaskan bahwa Hamas tidak akan tertarik pada ke dalam rekonsiliasi yang bertujuan mendukung aksi-aksi kooridnasi keamanan dengan penjajah. Dia mengatakan, "Kami sepenuhnya menyadari hakikat permainan cerdik, yang mereka sebut dengan ‘negosiasi tidak langsung’ ini. Kami juga membedakan antara rekonsiliasi sebagai kebutuhan nasional untuk menghadapi musuh, dan itu yang sedang kami usahakan, dengan rekonsiliasi sebagai sarana untuk meningkatkan kedudukan negosiasiator agar memberikan konsesi lebih banyak lagi, dan ini yang kami tidak tertarik kepadanya.”
Dia menyangsikan gerakan utusan AS George Mitchell ke wakasan mampu melakukan terobosan nyata pada tembok proses perdamaian untuk pemulihan hak-hak Palestina. Dia mengatakan, "Kami yakin George Mitchell juga akan terdiskualifikasi seperi yang lain yang mencoba sebelumnya. Upayanya akan berakhir dengan kegagalan dan kebenaran Palestina akan tetap tegak. Kami tahun bahwa bagian dari tujuan upaya-upaya ini pada saat ini adalah merusak upaya baru rekonsiliasi nasional. Oleh karena itu, pada hari Senin kemarin Ehud Barak dalam pernyataannya menegaskan bahwa rekonsiliasi telah hilang selamanya dan tidak akan kembali lagi. Karena mereka telah manarik otoritas Palestina ke tampat terendah dan menerima perundingan tidak langsung di tengah-tengan arogansi Zionis terhadap tempat-tempat suci dan manusia Palestina. Oleh karena itu Israel senang dengan hasil ini dan dengan kemabukan politik yang dialami Mahmud Abbas dan timnya ini."
Bardawil menyangsikan abhwa gerakan internasional ini memeliki efek terhadap Hamas dan kelanjutan isolasinya. Dia mengatakan, "Kami tidak merasa lemah. Setiap hari kami memperkuat keyakinan kami pada Allah, bahwa kami adalah pemilik hak. Karena itu kami tidak takut apa-apa. Karena kami tahu itu adalam pertempuran yang gagal seperti sebelumnya.” (asw)