Gaza – Infopalestina: Anggota biro politik Hamas, DR. Mahmud Zehar menegaskan, pihaknya tidak akan pernah mundur dari perlawanan dan pembebasan. Hamas tidak akan mengubah prinsip rakyat Palestina.
Dalam pernyataanya di sela acara peringatan enam tahun meninggalnya Syaikh Ahmad Yasin di Khanyunis, selatan Gaza, Ahad (21/3) Zehar menegaskan, Zionis senantiasi menggembosi rakyat Palestina serta menodai tempat sucinya dengan tujuan menghilangkan ketenangan yang dirasakan rakyat di kawasan. Selain sebagai bentuk upaya agar bisa keluar dari krisis yang sendang mendera negeri penjajah tersebut, menyusul kecamanya terhadap Amerika yang melarang pembangunan permukiman di Tepi Barat.
Zehar mengatakan, kami menghormati dan menghargai program perlawanan, dengan tidak membeda-bedakan partai atau kelompok yang mengusungnya. Palestina adalah milik semua ummat, Kami termasuk di dalamnya. Akan tetapi kami mengingatkan, tentang adanya konspirasi untuk mengeluarkan Zionis dari krisis yang sedang menderanya. Ini bukan perkara baru.
Dalam pada itu, Zehar meminta KTT Arab mengagendakan masalah Al-Quds ini dalam pembahasannya dan bukan hanya pernyataan. iapun menghimbau para pemimpin Arab untuk mengenyampingkan perbedaan diantara mereka, segera membebaskan Gaza dari blokade selama ini. Disamping membuat rancangan untuk membebaskan Al-Quds serta tempat suci ummat dari penodaan Zionis.
Terkait dengan rekonsiliasi, pemimpin Hamas ini mengatakan, pihaknya memandang rekonsiliasi itu sebagai suatu keharusan untuk memelihara kesepakatan. Kalaulah kita melangsungkan rekonsiliasi atas dasar kesepakatan Makkah pasti akan gagal. Karena sebagian kita menganggap, kesepakatan tersebut atas hasil kekuatan Hamas di dalam negeri. Sementara yang lain menganggap kesepakatan itu terlaksana atas prakarsa negara-negara Arab. Oleh karena itu, perlu disodorkan pada Liga Arab dan yang lainya bahwa kesepakatan tersebut harus dipelihara dengan mengembalikan sejumlah point yang terdapat di dalamnya sebagai bahan pertimbangan ke depan.
Adapun terkait pertukaran tawanan, Zehar menyebutkan, selama yang menentukan keputusan akhir itu Zionis, maka tidak ada gunanya perundingan apapun. Dan terkait kunjungan Ban Ki Moon ke Gaza, Zehar menjelaskan, pernyataan Ki Moon belum sepesifik terkait program perlawanan. Ia juga berbicara tentang kejahatan Zionis. Penryataanya masih berupa kecaman secara pribadi. Ia datang ke Gaza hanya untuk mengatakan cabut blokade, Seharusnya ia mengambil langkah-langkah semestinya melalui DK PBB dan lembaga-lembaga lagi yang bekerja untuk mencabut blokade. Oleh karena itu, pernyataanya hanyalah kata-kata, belum menyentuh esensi permasalahan kita. (asy)