Qalqiliah – Infopalestina: Keluarga tahanan Palestina Eyad Dhayyab Ahmad Abu Khaizaran (38) dari Thubas menegaskan, anak mereka yang ditahan di penjara Israel sejak tahun 1991 masih menyimpan bekas peluru di tubuhnya atau selama 20 tahun.
Dalam suratnya yang dibawah oleh Pusat Studi Tahanan kemarin Selasa (30/3) keluarga tahanan menegaskan, Abu Khaizran melakukan sebuah aksi serangan di pemukiman Kadema dekat Qalqiliah. Akibatnya, seorang pejabat pemukiman itu tewas pada 1991 dan menusuk seorang serdadu Israel pada Oktober di tahun yang sama. Usai aksi itu, korban ditembak di bagian kaki dan tangannya sebanyak 11 tempat.
Meski sebagian peluru sudah dikeluarkan, namun masih ada sejumlah peluru yang belum dikeluarkan. Keluarga tahanan meminta agar penderitaan anaknya yang ditahan di penjara Hadarem diringankan.
Ketua Pusat Studi Tahan Rafat Hamdonah menegaskan, rumah tinggal tahanan Abu Khaizran dihancurkan pada 15 April 1994 usai operasi serangan dan divonis penjara seumur hidup tambahan kurungan 25 tahun. Ia disel dalam waktu yang cukup lama. Hamdonah meminta kepada lembaga-lembaga internasional dan HAM agar segera bertindak tegas terhadap tindakan Israel yang mempermainkan nyawa tahanan yang sakit. (bn-bsyr)